Daerah

Istigotsah Kubra dan Maulid Akbar PWNU Sulawesi Selatan

NU Online  ·  Sabtu, 3 Mei 2003 | 15:36 WIB

Sulawesi Selatan.NU.Online.
Sekurangnya 5.000 umat Islam dari kota Makassar dan sekitarnya diharapkan berkumpul di Balai Manunggal Makassar guna melakukan istigotsah, pada 11 Mei 2003 mendatang. Kegiatan do’a bersama ini merupakan refleksi dari keprihatinan umat Islam, khususnya warga Nahdliyyin, terhadap krisis multi dimensi yang melanda bangsa Indonesia yang berkepanjangan. Krisis moneter, krisis kepercayaan, krisis integrasi, dan krisis moral merupakan benang kusut yang terasa sudah diluar kemampuan bangsa Indonesia untuk memikulnya.

Kekacauan di berbagai bidang kehidupan bangsa sudah sedemikiran rupa, sehingga masing-masing komponen bangsa yang ingin melakukan perbaikan pun merasa kesulitan. Sebagai orang beragama, krisis multi dimensi tersebut hendaknya ditanggapi sebagai pelajaran dan cobaan. Akan tetapi bangsa Indonesia sendiri sebagai keseluruhan rupanya tidak cukup sadar akan pelajaran tersebut. Sampai sekarang selain masalah krisis tersebut belum juga tertangani dengan baik datang lagi beban baru berupa krisis hubungan antar bangsa. Meski perang Irak sudah selesai tetapi perdamaian dunia tetap terancam karena arogansi satu negara atas negara lain.

<>

Sembari tetap bersikap optimis dan berusaha mencari jalan keluar bersama dari kerumitan bangsa ini, NU sebagai organisasi kemasyarakatan keagamaan yang sejak berdirinya selalu menyatukan diri dalam perjuangan kebangsaan, menyodorkan usulan konkret sebagai langkah awal perbaikan berupaka gerakan spritual. Yaitu Taubat Nasuha, taubat yang sungguh-sungguh dan semurni-murninya kepada Allah Yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa.

Nabi mengajarkan kepada kita bahwa doa adalah senjatanya orang beriman, dan bahwa doa adalah otaknya.  Dalam doa ini diharapkan umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya dengan sepenuh hati berusaha mengidentifikasi kekurangan, kekhilafan dan dosa-dosa yang telah dilakukan dalam perjalanannya sebagai warga bangsa. Setelah itu masing-masing menyesali kekurangan dan dosa-dosa tersebut selanjutnya bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
Masing-masing yang mempunyai kesalahan yang berhubungan dengan sesama manusia dan kerenggangan yang terjadi antara komponen bangsa, harus sungguh-sungguh diselesaikan secara kekeluargaan dan kesediaan untuk saling memaafkan.

Itigotsah ini dirangkaikan dengan Maulid Akbar dan akan dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, K.H.Hasyim Muzadi, Menko Kesra Drs.H.M.Yusuf Kalla, Gubernur Sulsel H.M.Amin Syam dan anggota Muspida lainnya. Untuk khidmatnya acara tersebut panitia menyiapkan buku panduan dzikir dan doa. Mengingat istigotsah ini dilakukan sambil duduk “melantai”, maka diharapkan kepada jamaah membawa perlengkapan tikar shalat. Demi khidmatnya acara, maka simbol-simbol partai politik sedapat mungkin untuk sementara dikesampingkan di dalam acara istigotsah tersebut..(Kd/SS)(Cih)