Daerah

ISNU Sidoarjo Berbagi Pengalaman Raih NU Jatim Award di Nganjuk 

Sen, 30 September 2019 | 10:30 WIB

ISNU Sidoarjo Berbagi Pengalaman Raih NU Jatim Award di Nganjuk 

Pelatihan manajemen dan pengelolaan kantor PCNU Nganjuk. (Foto: NU Online/panitia)

Nganjuk, NU Online
Ratusan peserta berdatangan memadati ruang aula Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nganjuk, Jawa Timur sejak pagi. Mereka adalah pewakilan lembaga dan badan otonom serta pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat. 
 
Kehadiran para aktivis NU tersebut untuk mengikuti Pelatihan Manajemen Administrasi dan Perkantoran yang diselenggarakan PCNU Nganjuk, Ahad (29/9). 
 
Ketua pelaksana yang juga Ketua Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Nganjuk, Ali Anwar mengatakan bahwa kegiatan diadakan sebagai tidak lanjut NU Jatim Award 2019. 
 
"Karena itu, kita hadirkan ketua panitia NU Jatim Award dan pendamping PCNU Sidoarjo yang telah meraih juara umum dua kali berturut-turut," turur Gus Doktor Ali, panggilan akrab Ali Anwar. 
 
Pada kegiatan itu panitia menghadirkan narasumber M Qoderi selaku Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur  dan Sholehuddin selaku Ketua PC ISNU Sidoarjo. 
 
M Qoderi merupakan penggagas dan Ketua Tim NU Jatim Award. Sedangkan Sholehuddin merupakan Sekretaris Tim PCNU Sidoarjo Award 2019 yang telah mengantarkan ISNU Sidoarjo juara kategori badan otonom. Pada saat yang sama PCNU Sidoarjo menjadi juara umum dua tahun berturut-turut. 
 
Sholehuddin banyak bercerita tentang pengalamannya mendampingi PCNU Sidoarjo pada ajang NU Jatim Award, sekaligus mengawal PC ISNU Sidoarjo. 
 
“Apa yang telah menjadi program PCNU, semua bermula dari satu kata kunci, yaitu kantor,” katanya di hadapan peserta yang memadati aula. 
 
Meskipun sekarang dengan perkembangan tekonologi ada istilah perusahaan tanpa kantor, namun hal tersebut tidak bagi sebuah organisasi seperti Nahdlatul Ulama. 
 
“Sebab, eksistensi organisasi ada pada sejauh mana mengoptimalkan fungi kantor, mulai dari perencanaan sampai pelaporan,” jelasnya.
 
Dalam pandangannya, kantor memiliki fungsi administratif berbasis data. 
 
“Maka, jika menginginkan keberadaan kantor lebih maksimal, harus mengikuti perkembangan dan lingkungan pendukung,” tegasnya. 
 
Menurut anggota bidang Sekolah/Madrasah Unggul Pimpinan Wilayah (PW) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Jawa Timur itu, jangan sampai kemudahan yang melekat dalam era saat ini meninggalkan tradisi.
 
"Modernisasi tidak harus meninggalkan nilai tradisional," tuturnya.
 
Secara spesifik, dirinya menjelaskan fungsi kantor yang ideal dan itu telah dilakukan PCNU Sidoarjo selama ini.
 
“Kantor PCNU harus mengikuti fungsi manajemen yaitu, planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, dan budgeting,” tandasnya.
 
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR