Jombang, NU Online
Hidup di dunia hanya sementara. Sudah saatnya mengisi waktu dengan perbuatan yang bermanfaat kepada diri dan juga lingkungan sekitar. Apalagi mereka yang mamasuki usia senja.
"Dunia itu kampung bagi orang yang tidak memiliki kampung," kata Ustadz Slamet Santoso, Rabu (10/8) pagi. Ungkapan itu sebagai pembenar bahwa selama di dunia hanya sebentar dan mengganti peran yang dilakukan orang terdahulu, lanjutnya.
Karena ketika manusia lahir, tidak ada yang dia miliki. "Harta, kekayaan dan segala yang dimiiki saat ini adalah milik orang lain," katanya di hadapan ratusan dhuafa penerima santunan di Masjid Ulil Albab Cukir Jombang, Jawa Timur.
"Rumah yang kita tempati saat ini adalah milik orang tua kita. Demikian pula sawah yang kita garap adalah juga hasil dari kerja keras mereka," katanya. Karena itu, pada saatnya harta dan apa saja yang kita miliki saat ini, akan juga dinikmati anak cucu kita kelak. Karena hakikat di dunia adalah menunggu giliran dari orang sebelumnya.
Sadar dengan kondisi tersebut, maka tidak ada yang patut disiapkan selain senantiasa mengisi sisa hidup dengan amal terbaik. "Jangan sampai kita menghabiskan usia dengan perbuatan buruk,' kata alumni kampus Urwatul Wutsqa Bulurejo tersebut.
Karena itu kebiasaan memperbincangkan kejelekan orang lain, perilaku angkuh, kikir, dan perbuatan buruk lain hendaknya segera disudahi.
"Mari isi hidup ini dengan memperbanyak istighfar, menghadiri pengajian, dan ibadah lain yang bermanfaat," kata salah seorang tim donatur service di Lembaga Sosisal Pesantren Tebuireng atau LSPT ini.
Ceramah agama ini disampaikan Ustadz Slamet pada kegiatan rutin yang diselenggrakan LSPT setiap tanggal 10. Sebelumnya, ratusan janda, duda dan pengelola Taman Pendidikan al-Qur'an mengikuti shalat dhuha berjamaah dan pembacaan istigatsah.
Selain mengikuti kegiatan tersebut, para peserta menerima makanan ringan serta uang saku. Mereka juga mendapatkan layanan kesehatan secara gratis, dari mulai pemeriksaan tekanan darah, detak jantung dan keluhan kesehatan yang lain. Beberapa juga menerima obat sesuai keluhan kesehatan yang diderita. (Ibnu NawawiFathoni)