Daerah

Ishari Hadir untuk Melanggengkan Amaliyah Thariqah

Sen, 23 Juli 2018 | 14:00 WIB

Ishari Hadir untuk Melanggengkan Amaliyah Thariqah

Seni Hadarah Ishari (foto: illustrasi)

Jombang, NU Online
Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang KHM Wafiyul Ahdi mengungkapkan, Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (Ishari) yang berkantor pusat di Surabaya lahir pada tahun 1959.

Di samping bertujuan untuk perlawanan budaya terhadap paham komunisme dilakukan oleh para ulama sekaligus untuk membentengi masyarakat santri dari pengaruh paham komunisme yang disebarkan oleh PKI, juga untuk melanggengkan amaliyah Thariqah Mahabbaturrasul dengan mensenandungkan maulid syaraful anam dan syair-syair Diwan Hadrah.  

"Secara turun temurun kegiatan hadrahan ini ditradisikan oleh murid-murid para mursyid thariqah Mahabbaturrasul dan menjadi seni tradisi masyarakat muslim Jawa," ungkapnya, Senin (23/7).

Shalawat hadrah ISHARI, paparnya, memang tidak serancak shalawat al-Banjari atau semenarik Tari Saman Aceh, yang juga sama-sama tarian yang diiringi shalawat pujian pada Nabi. 

Shalawat Hadrah Ishari adalah sakral yang tidak bisa dimodifikasi dengan tambahan unsur entertainment. Pelafalan bacaan shalawatnya harus menggunkan cengkok suara yang khusus, pukulan rebananya juga tidak bisa dimodifikasi agar lebih rancak dan meriah sehingga bisa lebih enak didengar. 

Bahkan gerakan tarian radadnya dengan anggukan kepala dan gerakan badannya telah baku yang mengilustrasikan penulisan lafadh Allah Jalalah maupun gerakan tarian tangan yang mengilustrasikan penulisan lafadz Muhammad. 

"Karena Shalawat hadrah Ishari adalah bagian dari amaliyah Thariqah Mahaabbaturrasul yang hanya bisa dirasakan keindahan dan kenikmatannya ketika sudah ikut terjun dalam pembacaan shalawat dan mengikuti gerakan tarian radadnya," ucapnya.

Dikatakan, seni Hadrah Ishari adalah kesenian islami kekayaan Indonesia yang telah menjadi bagian sejarah masyarakat santri menghadapi penjajahan dan juga komunisme. Seni Hadrah Ishari juga merupakan warisan budaya Islam nusantara yang harus dilestarikan dan didukung perkembangannya. 

"Apalagi untuk menghadapi gerakan radikal agama yang marak di tengah masyarakat muslim Indonesia saat ini, maka perlu diadakan kegiatan-kegiatan kebudayaan Islami seperti seni hadrah Ishari ini untuk menampilkan simbol-simbol tradisi Islam moderat dan Islam ramah yang hal itu merupakan wajah Islam Indonesia," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Muiz)