Daerah

IPPNU Adalah Calon Srikandi Nusantara dan Ibu Bangsa

NU Online  ·  Rabu, 25 April 2018 | 14:30 WIB

Sumenep, NU Online
Tidak semata peringatan hari besar agama, kegiatan Isra’ Mi’raj dijadikan sebagai refleksi bagi khidmat dan kiprah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di masa mendatang. Hal tersebut sebagaimana dilakukan Pimpinan Komisariat (PK) IPPNU Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Nurul Muchlisin di Pakondang, Kecamatan Rubaru, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (25/4). 

Ketua PK IPPNU Nurul Muchlisin menyampaikan bahwa para kader harus juga ikut andil dalam penegakan ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah annahdliyah di lembaga pendidikan formal. “Setidaknya perempuan juga punya peran dalam dinamika pendidikan,” kata Defa.

Dirinya juga mengemukakan bahwa dalam sejarah, banyak khidmat yang dipilih perempuan. "Kita mesti jadi perempuan seperti Aisyah RA, juga seperti Kartini yang juga peduli kepada pendidikan,” urainya.

Sedangkan Ketua Pimpinan Anak Cabang  IPPNU Kecamatan Rubaru, Khairunnisa' juga selaras dengan apa yang disampaikan Defa.

Dia menyampaikan bahwa sudah saatnya kader IPPNU menjadi perempuan muda berakhlak, cerdas dan berpengetahuan. “Kader IPPNU juga ditekankan agar menjadi muslimah muda yang menginspirasi,” ungkapnya. 

Selain itu Khairunnisa' juga mengingatkan bahwa sebagai kader IPPNU, jangan sampai jadi korban laki-laki. Dan itu dapat dilakukan bila perempuan NU memiliki pengetahuan yang memadai. “Hanya dengan ilmu pengetahuan, perempuan bisa membentengi dirinya dari gangguan lelaki tidak bertanggung jawab,” sergahnya.

"Kader IPPNU adalah calon srikandi Nusantara, ibu bangsa yang akan melahirkan generasi bangsa,” tegasnya. Dan untuk dapat menjadi kader harapan tersebut, yang harus dilakukan adalah membekali diri dengan pengetahuan dan ilmu agar memiliki wawasan luas. Apalagi mengangkat derajat perempuan juga diperjuangkan Nabi Muhammad, lanjutnya. 

Kepala sekolah Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Nurul Muchlisin berharap agar siswi-siswinya mampu menjunjung tinggi akhlak karena perempuam rentan fitnah. "Kalian harus bisa menjaga akhlak sebagaimana perempuan zaman Nabi  Muhammad SAW,” pesan Imam Sahrul Islam. 

Tidak semata diisi dengan seremonial, kegiatan Isra’ Mir’raj di sekolah tersebut juga dimeriahkan dengan nonton film yang bisa memberi motivasi keilmuan. (Mahrus/Ibnu Nawawi)