IPNU NTT Minta Polisi Lebih Giat Berantas Narkoba

Kupang, NU Online
Ketua PW IPNU Nusa Tenggara Timur Iksan Arman Pua menilai kepolisian setempat kurang gencar melakukan operasi penggeladan narkotika dan obat-obat terlarang. Karena, peredaran narkoba di NTT kini sudah semakin luas.
<>
“Pelaku maupun pengendar harus diberi hukuman seberat-beratnya agar pelaku tidak mengulangi hal yang sama,” kata Iksan kepada NU Online di Kupang, Rabu (4/3).

Menurut Iksan, kepolisian perlu melakukan gebrakan mengingat makin merebaknya kasus narkoba. Jika tidak diatasi dengan cepat, ke depan saya yakin generasi muda NTT khususnya pelajar akan terkontaminasi narkoba.

Ia berharap, demi menjaga generasi muda NTT khusus di kota maka perlu ada kerja sama semua pihak untuk memberantas narkoba. 

Sebelumnya, Polda NTT mengamankan 4 pengedar narkoba di Denpasar pada 1 Maret 2015. Mereka ditangkap di Denpasar oleh satuan Direktorat Narkoba Polda NTT . Mereka baru dibawa ke Polda NTT menggunakan pesawat Garuda kemarin Selasa (3/3), ujar Kabid Humas Polda NTT AKBP Agus Santosa kepada NU Online, Rabu (4/3).

Para pelaku, kata Agus, ditangkap di Denpasar atas pengembangan kasus di Polda NTT. Mereka antara lain Widayati alias Jheni Widayati, Ady Rosadi, Slamet Hendriyanto, dan Akifa.

Dari tangan mereka, polisi menyita delapan paket narkoba jenis sabu beserta uang sebesar Rp 1,5 juta.

Kasus tersebut merupakan hasil pengembangan penangkapan seorang pengguna narkotik bernama Jane di sebuah tempat kos di wilayah Kelapa Lima. Sebelumnya, Jane ditangkap dengan barang bukti 11,2 gram narkoba jenis sabu. Jane mengaku mendapatkan narkoba itu dari tangan Widayati di Surabaya.

“Ini merupakan hasil pengembangan kasus narkoba sebelumnya,” kata Agus. (Ajhar Jowe/Alhafiz K)