Semarang, NU Online
Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Jawa Tengah Ferial Farkhan mengatakan, sebagai orgaanisasi yang konsen dalam dunia keterpelajaran,IPNU memiliki posisi yang sangat strategis dalam menghadapi bonus demograi dan revolusi teknologi 4.0.
"Bonus demografi dan revolusi teknologi 4.0 menjadi tantangan yang sangat menarik bagi IPNU, karena pada era ini akan selalu bermunculan sesuatu yang baru dan akan menyingkirkan yang lama," ujarnya Rabu (15/5).
Dikatakan, Pelajar NU akan semakin tertinggal ketika perkemangan teknologi yang sedemikian pesat tanpa diimbangi dengan SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni terbukti membahayakan.
"Perkembangan teknologi bisa salah arah atau malah disalahgunakan. Di saat masyarakat digital dunia telah menemukan problem baru, kita masih jauh tertinggal yang disebabkan dua hal, yakni Infrastruktur digital dan Sumber Daya Manusia yang kurang memadai," bebernya.
Dijelaskan, sebenarnya IPNU Jawa Tengah telah mengantisipasi hal itu dengan penyiapan infrastruktur digital dimulai dengan pembuatan kanal sosial media, penyediaan web kontribusi hingga pengembangan sistem database yang diberi nama SIA. Sedangkan di bidang SDM telah mengawalinya dengan CEP alias Cyber Education Project yang dilanjutkan dengan beberapa pelatihan di daerah.
"Hasilnya cukup menggembirakan karena di kanal sosial media, followers IPNU Jawa Tengah yang terbanyak di Indonesia di bawah Pimpinan Pusat. Di bidang kepenulisan IPNU Jawa Tengah telah memiliki lebih dari 1000 artikel dari kader IPNU se Jawa Tengah. Selain itu, IPNU Jawa Tengah juga telah meluncurkan 15 contoh web terintegrasi di Kabupaten/Kota seluruh Jawa Tengah yang akan segera di kembangkan ke seluruh Jawa Tengah bahkan Pimpinan Anak Cabang," tandas Farkhan.
Namun demikian, lanjutnya, IPNU Jateng akan terus mengembangkan teknologi digital salah satunya melalui workshop digital untuk pelajar milenial yang digelar di Pesantren Salafi Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah pada Jumat (17/5).
Ada beberapa narasumber yang dihadirkan, yakni Pengasuh Pesantren API Tegalrejo Magelang KH Yusuf Chudlori, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, H Asrorun Niam Sholeh dan beberapa nara sumber lainnya dari PW IPNU Jawa Tengah. (Muiz)