Jepara, NU Online
Usia Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kini sudah menginjak 59 dan 58 tahun. Di usia yang semakin dewasa tersebut IPNU-IPPNU diharapkan yang akan meneruskan perjuangan NU.
<>
Demikian diungkapkan ketua PCNU Jepara, KH Asyhari Samsuri dalam Peringatan Maulid Nabi dan Harlah IPNU ke-59 dan IPPNU ke-58 di Gedung NU, Jalan Pemuda No.51 Jepara, Sabtu (23/2).
Menurut kiai Asyhari dalam hymne pelajar NU tercantum bersemilah-bersemilah tunas-tunas NU. Lagu itu menurutnya kader-kader IPNU-IPPNU adalah penerus NU di masa yang akan datang.
“IPNU-IPPNU adalah harapan masa depan NU,” katanya kepada ratusan hadirin yang memadati aula gedung NU.
Pemuda masih menurutnya adalah yang berani mengatakan dirinya sebagai pemuda tangguh bukan malah pamer sosok bapaknya. Karenanya sebagai pemuda harus tetap berkarya dan berinovasi sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Nabi Muhammad adalah sosok pekerja keras. Maka IPNU-IPPNU selain menjadi generasi yang siap dalam berbagai ilmu pengetahuan juga harus bekerja keras sebagaimana Nabi,” tambah Kiai Asyhari.
Hal senada juga disampaikan oleh KH Mustamir Wildan. Ketua pesantren “Roudlotul Mubtaiin” Balekambang, Nalumsari mengajak kader IPNU-IPPNU jangan sampai berhenti dalam menuntut ilmu.
Disamping itu, kiai Mustamir juga menanggapi perspektif masyarakat yang menyatakan IPNU-IPPNU adalah biro jodoh sebagai istilah positif. Menurutnya kader IPNU yang mendapatkan kader IPPNU menjadi kekuatan yang ideal.
“Jika ada IPNU yang mendapatkan jodoh IPPNU adalah pasangan yang ideal. Sebab mereka kelak merupakan diantara yang akan meneruskan NU,” ungkapnya.
Kiai Mustamir pun menegaskan kelak jika pasangan tersebut sudah memiliki anak maka orang tua bergabung di Ansor dan Fatayat. Kemudian jika sudah memiliki cucu bergabungnya di Muslimat dan NU.
Sementara itu, Haryono Wibowo, staf ahli Bupati yang mewakili Bupati Jepara mengatakan IPNU-IPPNU diharapkan memberikan kontribusi untuk daerah. Haryono menyampaikan semakin merebaknya penyakit masyarakat semisal penyalahgunaan narkoba kader IPNU-IPPNU diharapkan menjadi garda depan untuk meminimalisir perilaku negatif tersebut.
Berkenaan dengan semakin maraknya penyebaran nyamuk demam berdarah pemuda juga memiliki peran untuk memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat. Setidaknya dengan gerakan 3 M maupun Jumat atau Minggu bersih.
Dalam kegiatan yang dihadiri ratusan peserta, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf yang didaulat memimpin jalannya pembacaan maulid sedangkan grup rebana Ahbabul Mustofa dan Tari Sufi Jepara sebagai pengiring pembacaan shalawat.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
3
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua