Daerah

IPNU-IPPNU Sekadau Kalbar Kenalkan Shalawat kepada Anak

Jum, 2 Agustus 2019 | 00:00 WIB

IPNU-IPPNU Sekadau Kalbar Kenalkan Shalawat kepada Anak

PC IPNU-IPPNU mengenalkan aneka shalawat kepada anak-anak dan remaja.

Sekadau, NU Online
Mengenalakan shalawat baiknya dilakukan sejak usia anak. Hal tersebut agar kecintaan kepada baginda Nabi Muhammad dapat terpatri mulai belia. Apalagi sejumlah shalawat hasil gubahan para salafus shalih.
 
Setidaknya itulah yang dilakukan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sekadau Kalimantan Barat. Mereka mengenalkan shalawat Simtudurar, bacaan Ratibul Hadad serta aqidatul awam kepada anak-anak madrasah diniyah di kawasan setempat. 
 
PC IPNU-IPPNU Kabupaten Sekadau bekerja sama dengan Pengurus Madrasah Diniyah untuk kali pertama menggelar rutinan setiap pekan, Kamis (1/8) 
 
“Kegiatan itu penting dilakukan untuk mengenalkan tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah kepada generasi muda termasuk anak-anak serta remaja,” kata Akhmad Adi Fuadi. 
 
Menurut Sekretaris PC IPNU Sekadau tersebut sebagai jawaban karena kekhawatiran terhadap masifnya pengkaderan kelompok sebelah yang memulai mengkader anak-anak dari mulai usia dini. 
 
Dengan diajarkan nadham Aqidatul Awam diharapkan dapat menangkal akidah salafi wahabi di kalangan anak-anak dan remaja. 
 
“Jangan sampai anak kita diajari akidah salafi yang menganggap Allah bersemayam di atas Arsy, kakinya besar tanganya besar. Karena menyamakan Allah SWT dengan makhluk bertentangan dengan akidah Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyah,” tegasnya. 
 
Selain Aqidatul Awam, shalawat mengajarkan cinta terhadap Rasulullah SAW. “Penting juga menjelaskan kepada remaja dan anak bahwa mencintai Rasulullah itu dengan mengingat-ingat sosok yang dicintainya, menyebu-nyebut kebaikannya bershalawat menyebut namanya setiap saat dan memberikan doa terbaik, bukan meniru fisiknya seperti beliau,” sergahnya. 
 
Dirinya merasa prihatin dengan banyak remaja yang salah kaprah mengangap mencintai nabi dengan meniru celana cingkrang, berjubah dan ikut belajar memanah dan membid'ahkan shalawat. 
 
Adi juga menekankan untuk memperhatikan himbauan PBNU untuk menyekolahkan anak-anak di lembaga sekolah NU. “Jangan sampai anak biologis kita dididik ideologi orang lain. Sehingga menyalahkan apa yang dilakukan orang tua di kemudian hari,” pungkasnya. (Siti Maulida/Ibnu Nawawi)