IPNU-IPPNU Kraksaan Gelar Sarasehan dan Musikalisasi Puisi

Probolinggo, NU Online
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Kraksaan, Selasa (10/2) menggelar sarasehan dan musikalisasi puisi di Kantor PCNU Kota Kraksaan Jalan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan yang mengambil tema “Jangan Biarkan Ibu Pertiwi Menangis” ini dibuka oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan H. Nasrullah A. Suja’i dan dihadiri oleh Mahrus Ali dari Group Sastra Kalimalang Bekasi, Jawa Barat.

Sarasehan dan musikalisasi puisi ini diikuti tak kurang dari 60 peserta yang terdiri dari para pengurus PC IPNU-IPPNU Kota Kraksaan mulai dari tingkat PC, Pimpinan Anak Cabang (PAC), Pimpinan Ranting (PR) dan Pimpinan Komisariat (PK). Tidak ketinggalan pula para pengurus PC IPPNU Kabupaten Probolinggo, PMII, HMI dan BEM se-Probolinggo.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan H. Nasrullah A. Suja’i meminta para pelajar dan mahasiswa NU agar senantiasa menjaga hal-hal yang wajib dan selalu berkreasi dengan sastra, baik itu berupa puisi maupun karya sastra lain.

“Dengan sastra, kreasi yang dihasilkan akan terlihat lebih indah. Sebab sastra itu diciptakan dan dibuat dengan menggunakan bahasa berdasarkan kata hati. Semoga dengan kegiatan ini, para pelajar NU mampu berkreasi melalui sastra yang merupakan ekspresi pengalaman maupun pemikiran setiap pelajar NU,“ ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PC IPNU Kota Kraksaan Masrur Ghazali mengungkapkan, sarasehan dan musikalisasi puisi ini dimaksudkan sebagai media berdialog dan berdialektika antar kader NU tentang keadaan negara akhir-akhir ini.  

“Selain sebagai media silaturrahim, kegiatan ini bertujuan bagi penguatan intelektual pengurus cabang, PAC, ranting, dan komisariat. Dengan harapaan mampu menjadikan kader NU yang kritis serta membangun pemikiran loyal akan NU dan nasionalisme,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PC IPPNU Kota Kraksaan Nur Indah Muktamaroh. Dirinya berharap dengan kegiatan ini para pelajar bisa belajar dan membuat sya’ir-sya’ir puisi, dan tentunya juga bisa tahu bagaimana indahnya kata-kata yang telah dituangkan pada tulisan berbentuk puisi. 
“Setidaknya pelajar tahu indahnya memadukan kata-kata dengan musik. Sebab saya rasa di sini jarang ada penampilan puisi dengan musik. Jadi supaya bisa berbagi warna seni dengan pelajar-pelajar yang ada di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Sedangkan Mahrus Ali dari Group Sastra Kalimalang Bekasi banyak membahas tentang sastra dan menyampaikan musikalisasi puisi. “Sastra itu kata-kata yang sangat indah dan bermakna, karena sastra merupakan ungkapan hati yang disampaikan melalui bahasa,” ungkapnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)