Daerah

IPNU-IPPNU Harus Peka Kondisi Riil Masyarakat

NU Online  ·  Jumat, 11 Mei 2012 | 03:03 WIB

Tegal, NU Online 
Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Tegal Lutfatun Nikhla menegaskan, IPNU-IPPNU harus melihat realita mayarakat sehingga organisasi yang bernaung di bawah panji kebesaran NU ini bisa tetap bertahan dan adaptif.<>

“Jangan sampai IPNU-IPPNU tidak peka terhadap kondisi riil masyarakat, sehingga pelajar-pelajar kita tidak mau lagi atau enggan mengikut IPNU-IPPNU. Jika ini sudah terjadi maka akan terjadi degradasi kader yang sangat luar biasa dan akhirnya hilang ditelan bumi,” kata Lutfah di hadapan ratusan Kader IPNU-IPPNU yang mengikuti Masa kesetiaan Anggota (Makesta) di Ranting Margadana kota Tegal, Sabtu (5/5) malam lalu.

Gadis berusia 22 tahun itu pun berharap pengurus IPNU ataupun IPPNU  di setiap tingkatan untuk senantiasa berlaku bijak.“Saya ambil contoh, ketika pengurus meminta bantuan kepada anggota jangan main suruh saja tetapi diberi pengertian, sehingga dapat dipahami dengan baik,” jelasnya 

Lebih jauh mantan ketua PAC. IPPNU Kecamatan Kedungbanteng itu mengatakan IPNU-IPPNU harus mempunyai cara atau etode rekrutmen kader dengan baik sehingga ada tujuan yang jelas dan terarah, “Jangan main sembarangan, perlu diketahui kader merupakan aset besar dan ruh organisasi, hidup dan tidaknya organisasi tergantung kader yang akan menjalani,” tegsnya.

Ketua panitia Makesta M. Mansyur menjelaskan , peserta yang mengikuti Makesta berjumlah 120 peserta , dan itu hanya dari satu ranting saja. “ Coba kalau satu kecamatan ini digerakan semua pasti lebih ramai dari kegiatan ini,” katanya.

Dia berharap peserta bisa menimba ilmu lewat Makesta sehingga bisa menjadi kader yang diharapkan untuk meneruskan estafet kepemimpinan organisasi di masa yang akan datang. “Mudah-mudahan peserta bisa menjadi kader yang memahami organisasi karena Makesta merupakan pengaderan awal bagi anggota IPNU-IPPNU,” harapnya.


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Muiz