Daerah

IPNU-IPPNU harus Muhasabah Potensi Diri

NU Online  ·  Ahad, 28 Juli 2013 | 09:55 WIB

Kudus, NU Online
Nahdlatul  Ulama (NU) membutuhkan sosok multi kader untuk dipersiapkan menjadi pegiat organisasi, ulama, ekonom maupun politisi. Oleh karenanya, sejak sekarang kader IPNU-IPPNU harus muhasabah akan potensi diri supaya mampu mengisi pos-pos yang dibutuhkan NU pada masa mendatang.
<>
Demikian yang disampaikan Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus H Sanusi Emha dalam acara pengajian yang diadakan IPNU-IPPNU se-eks Karesidenan  Pati di Lapangan Tambak Joyo Jekulo Kudus, belum lama ini.

H Sanusi mengatakan Nahdlatul Ulama sangat terbuka dengan potensi yang dimiliki kader-kader muda sesuai kemampuan yang dimilikinya. NU tidak hanya membutuhkan sosok ulama saja melainkan juga memerlukan pegiat untuk menggerakkan roda organisasi.

Kader NU, kata Sanusi, harus ada yang menekuni bidang profesi ekonomi, keuangan, pertanian, politik dan profesi lainnya. Hal ini untuk memperkuat pengembangan Nahdlatul Ulama di masa depan. Tetapi kader muda NU tidak perlu terbuai terjun ke dalam dunia politik.

“Kalau semuanya ke politik, siapa nanti yang mengawal dan menggerakkan NU. Makanya kader IPNU-IPPNU mulai sekarang mengukur dirinya nanti pasnya jadi apa untuk perjuangan NU 20 atau 30 tahun ke dapan,” tandas Sanusia di depan ratusan kader IPNU-IPPNU.

Sanusi mengajak kader NU mematangkan potensi sesuai kadar ilmunya sehingga saat dibutuhkan akan selalu siap dan mapan.

”Kalau cocoknya jadi kiai atau ulama, mulai sekarang ngaji ilmu agamanya ditekuni di pesantren. Begitu pula bila cocok di birokrat, harus belajar sebagai kader pemerintahan,” sarannya.

Ia mengharapkan proses kaderisasi NU dan badan otonomnya harus terarah, terpadu dan berkesinambungan sesuai wilayah garapannya masing-masing. Kaderisasi akan berjalan baik, manakala ditindaklanjuti dengan baik pula.

“Selain kaderisasi yang tidak kalah pentingnya dalam tubuh organisasi adalah regenerasi. Makanya mari kita siap isi pos-pos yang ada dalam NU sesuai kemampuan dan bidangnya kader,” pungkas Sanusi yang juga dosen Unwahas Semarang.


Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor : Qomarul Adib