Daerah

IPNU-IPPNU Cilongok Terima FPI di Banyumas, Asalkan...

NU Online  ·  Rabu, 17 Februari 2016 | 01:15 WIB

IPNU-IPPNU Cilongok Terima FPI di Banyumas, Asalkan...

Ilustrasi: Syarif Ahmad

Banyumas, NU Online
Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menyatakan tidak menolak keberadaan ormas Front Pembela Islam (FPI) di wilayahnya, asalkan mereka lebih mengedepankan dialog daripada kekerasan, dalam menerapkan dan menegakan syariat Islam.

Ketua PAC IPNU Cilongok Ahmad Syarif mengatakan, pihaknya sudah menggelar pertemuan terbatas dengan pembina IPNU setempat di kediaman Isna Zaqiyani selaku ketua PAC IPPNU Cilongok untuk menyikapi masalah tersebut, Ahad (14/2/2016).

"Soal ormas  FPI sikap PAC IPNU IPPNU Cilongok tidak melarangnya asal tidak menggunakan kekerasan saat mengambil tindakan," kata Sarip, panggilan akrabnya, yang juga diamini  ketua PAC IPPNU Cilongok.

Seperti diketahui, sejumlah daerah merasa gerah dengan keberadaan FPI. Pasalnya, ormas piminan Habib Rizieq Shihab ini dianggap lebih mengedepankan kekerasan dibanding proses dialog saat mengambil keputusan. Bahkan, FPI dilarang melakukan aktivitas di daerah tertentu.

Pembina PAC IPNU Cilongok Yanuar Reza Gufroni.  Mengatakan, isu penolakan kegiatan FPI di wilayah Kabupaten Banyumas sudah bermunculan dan banyak diperbincangkan sejumlah ormas di sejumlah forum.

“Tentunya ini harus diperhatikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Banyumas dan musyawarah pimpinan daerah lain. Belum lagi kedatangan Pimpinan tertinggi Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab bukan hanya melakukan safari tabligh tetapi sekaligus melantik kepengurusan FPI Kabupaten Banyumas,” tuturnya.

Menurut informasi yang diterima Yanuar, safari tabligh dan pelantikan FPI akan diadakan di salah satu Masjid Karangwangkal tetapi dikarenakan ada penolakan maka gelaran kegiatan FPI beralih di kompleks Pondok Pesantren Al-Fattah asuhan K Slamet, di Cilongok, 23 Februari mendatang.

Tuntut Komitmen Islam Ramah

Pro-kontra pembubaran FPI sudah seringkali diperdebatkan. PAC IPNU-IPPNU Cilongok menyatakan, sebagai kaum pelajar muda Nahdliyin tentu punya pandangan sendiri menanggapi ormas kerap dicitrakan sebagai kumpulan preman yang berbaju Islam.

Citra itu tak lain karena  aksi sweeping dalam aktivitasnya. Kami tidak menolak organisasi FPI ini yang mengedepankan untuk mengajak ke syariat Islam justru kami ingin bersama menegakan syariat Islam, kami menolak cara yang dipakai untuk mengajak kebaikan yang seringkali justru mengarah ke kekerasan dan tindakan anarkis,” tutur Reza.

PAC IPNU-IPPNU Cilongok menggarisbawahi, kalau pengurus FPI yang hendak dilantik ini mengedepankan tindakan anarkis, oraganisasi pelajar NU tersebut bakal meminta jajaran musyawarah pimpinan kecamatan menolak keberadaan dan kegiatan FPI di wilayah Cilongok.

“Mengingat gelaran tabligh dan pelantikan FPI Banyumas ini tinggal menghitung hari, tentunya kami berharap seyogianya pimpinan tertinggi FPI menyampaikan dakwahnya dengan tidak menyinggung, menghina dan menjelek-jelekan ormas lain demi terjaganya stabilitas sosial masyarakat. Bagi pengurus yang hendak dilantik diharuskan untuk berkomitmen menegakan ajaran syariat Islam yang ramah dan damai serta dialogis,” ujar Reza. (Refdah Ria Rifngatin/Mahbib)