Daerah

IPNU Gelar "Demo" Terlama di Bangkalan

NU Online  ·  Jumat, 5 Maret 2004 | 15:16 WIB

 Jakarta, NU Online
Pelajar NU  Bangakalan memecahkan rekor “demo” terlama. Betapa tidak,  ”Gelar Uneg-Uneg”   SMU se-Bangkalan  dengan Bupati HR Fuad Amin Imran,
Kamis kemarin, itu  berlangsung selama 9 jam tanpa istirahat. Hadir dalam acara  yang digelar di  Gedung DPR Bangkalan ini, antara lain   wakil ketua PC NU Bangkalan,
 fungsionaris  PW IPPNU Jawa Timur serta undangan perwakilan Banom dan lembaga NU , serta LSM yang ada di Bangkalan

“Mereka membicarakan masalah pendidikan hingga pemilihan umum mendatang.  Para pelajar juga membicarakan soal KPUD dan Panwas serta masalah sosial lainnya,”ujar anggota KPUD Bangkalan Fauzan Jakfar, S. Ag kepada NU Online.

<>

Menurut ulumnus IAIN Sunan Ampel Surabaya ini, kegitan siswa NU  se-Bangkalan yang tergabung dalam  IPNU-IPPNU tersebut dapat  meningkatkan kemampuan siswa dalam kepemimpinan di masa depan.

“Apalagi setelah  Konggres Surabaya yang  engembalikan fungsi kepelajaran IPNU,  maka acara semacam ini pasti akan membantu,” lanjutnya.

Berbagai keluhan siswa disampaikan secara langsung kepada Bupati  yang didampingi oleh para pejabat teras setempat dan beberapa tokoh masyarakat. Keluhan tersebut terus bersahutan, namun dibalas dengan harapan yang  muncul terus dari  beberapa tokoh yang hadir. 

Bupati Bangkalan R. KH. Fuad Amin Imron   menyatakan, IPNU-IPPNU hendaknya menjadi  kader yang tidak hanya pandai membawa proposal, tapi juga mampu memberikan masukan, kritikan dan saran, khususnya tentang Bangkalan dalam segala aspek. Bahkan secara tegas mantan anggota FKB DPR-RI yang juga anggota Dewan Syura DPP PKB ini menyatakan kegagalan dirinya dalam memimpin Bangkalan akan berdampak juga pada NU secara kelembagaan dan juga Kyai secara umum.

“Oleh karena latar belakang saya sebagai kader NU
dan IPNU pada masa 1966 seangkatan dengan alm. KH. Kholil Ag mantan ketua PC. NU Bangkalan, jadi Bangkalan ini harus juga dipikirkan oleh IPNU dan IPPNU, bagaimana pembangunan fisiknya dan bagaimana pola kebijakannya, karena dengan keberhasilan yang ada insya Allah ketika terjadi suksesi kepala pemerintahan ( Bupati ) pada 2008 nanti NU haru dapat kembali menampilkan kadernya,”kata Lora Fuad. (phn)