Yogyakarta, NU Online
IPNU Kota Yogyakarta menggagas Yogya Mengaji. Program ini selain sebagai bukti nyata IPNU untuk masyarakat, juga sebagai jalan menguatkan tradisi NU. Jangan sampai kader NU tidak percaya diri dengan amaliyah NU yang sudah terbukti mampu mencetak kader bangsa ini.
<>
Demikian disampaikan HA Zuhdi Muhdlor, wakil ketua PWNU DIY dalam workshop Yogya Mengaji yang diadakan IPNU Kota di Masjid Jamiā Kodama Yogyakarta (06/04).
Bagi Zuhdi, program Yogya Mengaji ini sangat strategis bagi IPNU dalam membangun kembali nafas akhlaq masyarakat yang sedang kritis. Untuk itu, IPNU harus memahami peta jalan dakwah secara komprehensif, sehingga tidak salah arah.
āKita harus mengetahui peta dakwah. Dakwah masa lalu tidak sama dengan masa sekarang dan akan datang. Harus punya analisis yang cermat,ā tegasnya.
Sementara itu, Jamiluddin, Ketua Korp Dakwah Mahasiswa (Kodama) Krapyak, menjelaskan bahwa peta dakwah di masyarakat sangat dinamis, makanya harus selalu membaca kondisi sosial masyarakat. Solusi-solusi dakwah tidak boleh instan, tetapi mesti berkelanjutan.
āPeta masyarakat kita saat ini kompleks. Dakwah yang dilakukan Kodama seringkali mengalami banyak hambatan. Makanya kita harus selalu membaca tantangan, sehingga menghasilkan peluang,ā tegasnya.Ā
Redaktur Ā : Mukafi Niam
Kontributor: Rokhim, Anas
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
5
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
6
Cek Kesehatan Gratis Sekolah Mulai 4 Agustus 2025, Sasar 53 Juta Siswa di Seluruh Indonesia
Terkini
Lihat Semua