Daerah

IPNU dan IPPNU Universitas Negeri Malang Miliki Ratusan Kader

NU Online  ·  Senin, 12 November 2018 | 12:30 WIB

IPNU dan IPPNU Universitas Negeri Malang Miliki Ratusan Kader

Peserta Makesta IPPNU Universitas Negeri Malang.

Malang, NU Online
Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atau IPPNU Universitas Negeri Malang (UM) menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) 4.0.

“Kegiatan diikuti ratusan peserta dari mahasiswa UM sendiri maupun dari kampus lain,” kata Ghoni, Ahad (11/11). 

Menurut ketua panitia ini, acara bertujuan membentuk kader penerus yang berideologi Aswaja serta mengokohkan akidah. “Selain itu bertujuan menumbuhkan wawasan serta kemampuan berorganisasi dan mempererat tali silaturahim antarkader PKPT IPNU dan IPPNU,” ungkapnya.

Kegiatan yang bertemakan Berani Beraswaja melalui Makesta untuk Tunjukkan Eksistensi Diri Bangsa tersebut dipusatkan di SMP Wahid Hasyim, Lowokwaru, Kota Malang. Acara berlangsung selama dua hari yang dibuka Hikmah dari Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Kota Malang.

“Semoga semua kader yang mengikuti Makesta ini dapat berkhidmah dengan ikhlas di dalam PKPT IPNU IPPNU,” pinta Hikmah saat pembukaan Makesta 4.0.

Selama kegiatan, peserta menerima materi aswaja NU, IPNU dan IPPNU, organisasi dan kepemimpinan. Juga ada materi terkait keIndonesiaan serta PKPT.

Mereka juga mengikuti dinamika kelompok yang mana dibagi menjadi kelompok pro, kontra dan moderat. 

“Dalam kegiatan tersebut seluruh kader bebas menyampikan pendapat dengan tujuan menumbuhkan cara berpikir kritis para kader supaya bisa menemukan solusi dari permasalahan yang pasti ada di sebuah organisasi,” kata Izza selaku panitia.

Menurutnya, banyak manfaat yang didapat peserta saat aktif pada dinamika kelompok. “Bisa membuka wawasan para kader dan diharapkan pemikirannya lebih berkembang,” tandasnya.

Penutupan acara dilakukan Ahad (11/11) dan secara simbolis dengan dikenakannya jaket PKPT IPNU IPPNU kepada perwakilan peserta dan diakhiri doa. (Eliza Fitry/Ibnu Nawawi)