Bojonegoro, NU Online
Mewujudkan progam organisasi yang ideal dan visioner, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Bojonegoro, Jawa Timur menyelenggarakan pendidikan dan latihan (Diklat) jurnalistik. Kegiatan bekerja sama dengan lembaga Karya Bakti Makmur yang berlangsung Jumat (7/12) di aula NU setempat.
Kegiatan diikuti perwakilan lembaga pers dan jurnalistik Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi, termasuk mahasiswa dari beberapa kampus di Bojonegoro.
Sukron Bajuri sangat berterima kasih kepada peserta yang hadir mengikuti diklat jurnalistik yang diselenggrakan lembaga pers dan jurnalistik PC IPNU dan IPPNU Bojonegoro.
Kami sangat senang pada kesempatan ini bisa mendatangkan narasumber yang ahli di bidangnya dan sudah tidak asing lagi dengan karya- karya tulisanya, kata Ketua PC IPNU Bojonegoro ini.
Dikatakan juga bahwa Diklat kali ini sangat penting untuk diikuti kader IPNU dan IPPNU di seluruh Bojonegoro terutama lembaga jurnalistik dan pers. Karena materi yang diutarakan pentingnya menulis sebuah tulisan baik ilmiah dan tulisan sastra.
Harapannya pasca kegiatan ini mampu menjadi bekal para lembaga di masing-masing pimpinan mampu menekankan budaya menulis, Sehingga mampu menjadikan peningkatan sumber daya manusia pelajar dan mahasiswa lebih baik, ungkap Sukron Bajuri.
M Imam Junaidi selaku narasumber menyampaikan bahwa suatu kehormatan bagi dirinya, bisa memberikan materi jurnalistik, karena pelajar dan mahasiswa Bojonegoro sangat antusias saat mengikuti acara ini, Karena ini juga suatu momen yang istimewa buat saya selaku direktur Karya Bakti Makmur, jelasnya.
Imam junaidi kepada peserta menekankan materi terkait jurnalistik, proses, jenis serta teknik jurnalistik.
Disampaikan pula bahwa untuk menjadi seorang penulis harus memahami beberapa hal, baik kode etik jurnalistik, teknik mencari, mengolah dan mempublish sebuah berita. Sehingga berita bisa menjadi menarik dan dibaca orang banyak, jelasnya.
Diklat diakhiri pembagian hadiah buku karya M Imam Junaidi kepada peserta tergiat. (Mahrus/Ibnu Nawawi)