Daerah

Inilah Lima Cara Muliakan Orang Tua yang Telah Wafat

Jum, 20 Maret 2015 | 08:34 WIB

Bantul, NU Online
Peringatan haul merupakan bukti penghormatan anak kepada kedua orang tua yang telah meninggal dunia. Demikian penegasan KH Asyhari Abta, rais syuriyah PWNU Yogyakarta saat pengajian umum dalam rangka haul KH Muhammad Machin ke-16 di Ngoto Jalan Imogiri Barat Km 6, Bangunharjo Sewon Bantul, baru-baru ini.
<>
Ia mengisahkan, ada seorang sahabat yang mendatangi Nabi SAW. Sahabat tadi bertanya bagaimana caranya berbakti kepada orang tua yang telah meninggal? “Rasulullah menjawab ada dengan 5 cara,” kata KH Asyhari Abta. Pertama, mendoakan kedua orang. Sayangnya, menurut KH Asyhari, ada kalangan yang mengatakan tidak boleh. “Padahal sangat dianjurkan sekali,” tegasnya.

Ketika melewati kuburan misalnya, umat Islam disunnahkan untuk mendoakan mereka yang telah dimakamkan. “Sebenarnya para ahli kubur juga menjawab, hanya kita tak mendengarnya,” tukasnya lagi. KH Asyhari menyebut, seandainya mendengar juga pasti lari ketakutan. Santri KH Ali Maksum ini juga mengilustrasikan kehidupan dunia dengan alam barzah ibarat tayangan televisi. 

“Kita dapat menonton gerak-gerik Pak Jokowi, sedang Pak Jokowi tidak tahu kalau kita melihatnya,” terangnya lagi. Begitu pula yang terjadi saat ini. “Kita sebenarnya yang justru sedang ditonton oleh mereka yang telah sumare,” imbuh KH Asyhari.

Cara yang kedua, mintakan ampunan. “Mintakan ampunan untuk kedua orang tua kita yang telah meninggal,” kata KH Asyhari. Ketiga, melestarikan kebaikan kedua orang tua. “Dulu kalau bapak kita senang sowan kiai, maka sekarang kita juga harus senang sowan kiai,” paparnya. Keempat, yang dapat dilakukan anak sebagai bukti berbakti adalah melestarikan silaturahmi kekerabatan. Dan terakhir, kelima, muliakan teman kedua orang tua. 

“Jika silaturahmi tetap terjaga, maka insyaallah kita dijamin rahmat Allah SWT,” pungkas KH Asyhari Abta. (abu naja/mukafi niam)