Daerah

Ini Waktu yang Tepat untuk Sarapan menurut Ahli Gizi

Ahad, 10 Oktober 2021 | 02:30 WIB

Ini Waktu yang Tepat untuk Sarapan menurut Ahli Gizi

Ilustrasi makanan.

Jakarta, NU Online    
Mengonsumsi menu sarapan sehat pada pagi hari sangat penting bagi stamina dan daya tahan tubuh. Bagi Anda yang belum terbiasa sarapan, mulailah menjalani kebiasaan sehat ini dari sekarang.


Dengan sarapan, tubuh akan lebih berenergi dan Anda pun siap menjalani aktivitas sehari-hari. Walau sering dilakukan di pagi hari, tapi kapankah waktu yang tepat untuk sarapan?


Ahli Gizi RSUD Kraton, Pekalongan, Zidna Akmala Dewi menjelaskan, sarapan dilakukan untuk memenuhi 15-30 persen zat gizi harian yang diperlukan tubuh dalam beraktivitas sehari-hari. Adapun waktu ideal untuk sarapan, menurut dia, sejak bangun tidur hingga pukul 09.00 pagi.


“Manfaat sarapan sangat banyak dan wajib dilakukan untuk memenuhi kebutuhan  gizi agar tubuh tetap sehat, aktif, menjaga kebugaran dan kecerdasan,” ungkap Zidna kepada NU Online, Ahad (10/10/2021).


Selain itu, lanjut Zidna, sarapan juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi di pagi hari, mencegah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal (Hipoglikemi), menstabilkan kadar glukosa, dan mencegah dehidrasi setelah berpuasa sepanjang malam.


“Untuk pembagian waktu makan harian yang baik adalah 3x makan. Salah satunya adalah makan malam. Makan malam dilakukan tidak lebih dari pukul 19.00,” imbuhnya.


Saat ditanya terkait camilan, Zidna menyampaikan camilan bermanfaat untuk memenuhi jumlah kebutuhan gizi harian tambahan setelah makanan pokok. Namun demikian, ia menyarankan agar camilan dilakukan di antara jam makan pokok.


“Dinamakan camilan karena seyogyanya jumlah yang dimakan tidak lebih dari jumlah atau banyaknya makanan pokok. Sebaiknya, pilih jenis camilan yang sehat seperti buah-buahan, jus, kudapan sehat yang tanpa bahan adiktif seperti pengawet, pewarna, atau perasa,” sarannya.


Dijelaskan, sarapan juga bisa disebut menurunkan berat badan jika pemilihan menu makanan saat sarapan dilakukan dengan tepat.


“Pilih makanan yang tinggi serat dan rendah kalori. Namun, mencukupi untuk memenuhi 15-30% kebutuhan harian. Pilihlah makanan ringan yang tidak terlalu mengenyangkan, dan hindari makanan bersantan,” paparnya.


“Penurunan berat badan bisa dilakukan jika defisit kalori yang dilakukan benar tidak asal-asalan. Tidak boleh mengkonsumsi makan kurang dari kebutuhan harian. Sebaiknya harus tau kebutuhan hariannya jika ingin menurunkan berat badan,” terang lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.


Zidna juga menyarankan pentingnya sarapan sebelum berolahraga. Sebaiknya konsumsi makanan yang rendah lemak dan kalori, namun mengenyangkan dan cukup digunakan untuk meningkatkan stamina selama proses pembakaran energi ketika olahraga.


“Menu makanan tersebut contohnya seperti oatmeal, roti gandum, susu, dan jenis buah seperti; pisang, naga, apel,” pungkas Zidna.


Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Musthofa Asrori