Daerah

Ini Langkah-langkah Pesantren Tebuireng Antisipasi Wabah Corona

Rab, 18 Maret 2020 | 01:00 WIB

Ini Langkah-langkah Pesantren Tebuireng Antisipasi Wabah Corona

Pengarahan Pesantren Tebuireng, Jombang terkait antisipasi wabah virus corona terhadap para santrinya. (Foto:NU Online/Syarif Abdurrahman)

Jombang, NU Online
Pengasuh beserta pengurus Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur memberikan tips dan langkah-langkah yang harus dilakukan menghadapi wabah virus corona.
 
Menurut Kepala Pondok Putrs Pesantren Tebuireng ustaz Iskandar, di Tebuireng putra ada 2300 santri. Melihat banyaknya santri, maka pesantren merasa perlu melakukan langkah-langkah konkret.
 
Jumlah santri yang sangat banyak ini sangat dikhwatirkan menjadi rentan akan penyebaran virus corona.
 
"Dalam menghadapi virus corona tersebut sebaiknya kita tidak boleh panik, tetapi tetap harus tetap berwaspada. Ikuti setiap petunjuk yang diberikan pengasuh," jelasnya, Senin (16/3).
 
Lanjutnya, beberapa langkah tersebut yaitu menjaga pola hidup bersih serta sehat, menjaga imun dan gizi, selanjutnya rutin berolahraga yang baik dan teratur.
 
"Alangkah baiknya, setelah kita melakukan segenap ikhtiar lahir dilanjutkan berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari segala mara bahaya. Semisal membaca shalawat dan qunut nazilah yang akan dipimpin oleh imam, di setiap sholat jamaah," tambahnya.
 
Selain itu, Pesantren Tebuireng juga melakukan pembatasan ke orang luar pesantren. Semisal membatasi adanya kunjungan study banding dan kujungan yang lainnya.
 
Bahkan pesantren juga akan menutup gerbang di hari Jumat agar pondok tetap steril dari orang-orang asing yang hendak masuk pondok.
 
"Pesantren Tebuireng juga telah menyiapkan beberapa langkah seperti menutup kompleks makam keluarga Pesantren Tebuireng (Gus Dur, Kiai Hasyim, Kiai Wahid) untuk dikunjungi perziarah umum," ujarnya.
 
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz mengimbau kepada santri, pengurus maupun seluruh guru untuk meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT. 
 
Peningkatan ibadah tersebut, menurutnya adalah sebagai bukti konkret dari pengamalan ilmu yang selama dipelajari. Dalam ilmu itu ada petunjuk untuk menjaga kebersihan.
 
Dalam melawan virus corona juga perlu karakter yang baik. Semisal tidak merugikan orang lain, jaga diri, jujur, tidak mau menang sendiri, dan menimbun barang. 
 
Inilah kenapa pendidikan karakter amatlah penting bagi masa depan santri 10 tahun yang akan mendatang.
 
"KH Hasyim sukses mendidik santri-santrinya tidak terlepas dari didikan beliau yang mendahulukan pendidikan karakter,” ungkapnya.
 
Tokoh yang akrab disapa Gus Kikin juga mengajak seluruh santri agar muhasabah diri. Muhasabah tersebut bertujuan mengetahui kebesaran Allah dalam menguji setiap hamba-hamban-Nya.
 
“Kita harus pikirkan bersama. Apa saja yang selama ini kita lakukan sehingga Allah menurunkan sebuah wabah yang amat dahsyatnya kepada seluruh alam. Semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya,” tutupnya.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman 
Editor: Syamsul Arifin