Daerah

Ikut NU, Pasti Selamat

NU Online  ·  Rabu, 2 Mei 2018 | 08:00 WIB

Ikut NU, Pasti Selamat

KH Yaqub Saepuloh, Rais MWCNU bantargebang Bekasi

Bekasi, NU Online
Siapa pun yang ikut Nahdlatul Ulama (NU), baik struktur maupun kultur, Insyaallah termasuk ke dalam golongan yang akan selamat. Karena itu, NU harus bisa mempertahankan akidah Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) An-Nahdliyah yang kemudian bisa mendorong umat untuk lebih mencintai ulama.

Demikian diungkapkan Rais Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Bantargebang KH Yaqub Saepuloh saat ceramah pada Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Pelantikan MWCNU Kecamatan Bantargebang, di halaman Musala Tarbiyatul Hikam, Bantargebang, Kota Bekasi, Selasa (1/5) malam.

Menurutnya, kebebasan berpendapat dan berkespresi di Indonesia berakibat munculnya aliran-aliran keagamaan. Kemudian dari banyaknya aliran itu, terdapat beberapa yang tidak sesuai dengan haluan Islam Aswaja An-Nahdliyah.

"Memang sudah menjadi sunnatullah bahwa manusia akan selalu mengalami perbedaan pendapat, tidak terkecuali Islam. Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah SAW kalau umat Yahudi, Nasrani, dan Islam bakal terpecah menjadi lebih dari 70 golongan," katanya di hadapan ribuan warga nahdliyin.  

Dari banyaknya golongan itu, Kiai Yaqub mengatakan, Nabi pernah bersabda bahwa semuanya akan masuk neraka dan celaka. Kecuali satu golongan saja yang akan selamat. Yaitu golongan yang mengikuti dan berpegang teguh pada segala sesuatu yang dipegang Rasulullah dan para sahabatnya. 

"Namun dari golongan-golongan itu, semuanya mengklaim bahwa merekalah golongan yang akan selamat dan tidak masuk neraka, mereka semua menganggap bahwa akan dimasukkan ke dalam surga," ungkapnya. 

Kiai Yaqub melanjutkan, bahwa dalam riwayat lain Nabi mengatakan, yang dimaksud dengan golongan yang selamat itu adalah Al-Jama'ah. Secara bahasa Al-Jama'ah adalah kelompok atau golongan. Sebab, sudah menjadi keniscayaan bahwa manusia pada kenyataannya pasti berkelompok, ada golongan dan organisasinya. 

"Kemudian, siapa yang dimaksud Al-Jama'ah itu? Memang Nabi tidak mengatakan secara spesifik. Tapi di hadits lain Nabi mengungkapkan, saat kita melihat perbedaan pendapat, maka hendaklah mengikuti golongan terbanyak atau golongan mayoritas di Indonesia, bahkan diakui di dunia,"pungkas Ketua DKM Mushalla Tarbiyatul Hikam ini.

Selain Kiai Yaqub, hadir pula Sekretaris PCNU Kota Bekasi Ayi Nurdin, Rois Syuriah PCNU Kota Bekasi KH Mir'an Syamsuri, Pengasuh Pondok Pesantren Alhimakussalafiyah Purwakarta KH Adang Badruddin atau Abah Cipulus, KH Abdurrahman Madinah dari Jakarta, serta beberapa tokoh agama dan masyarakat lainnya. (Aru Elgete/Muiz)