Daerah

Idealisme dalam Ber-NU Harus Dijaga

Sabtu, 6 Agustus 2016 | 03:37 WIB

Kudus, NU Online
Menggerakkan organisasi NU dan badan otonomnya pada semua tingkatan, sebaiknya tidak mengharapkan bantuan subsidi dana dari atas, birokrasi atau pemerintah. Hal demikian ini akan bisa merusak mental idealisme kader organisasi di bawah. Namun demikian, usaha sinergi harus tetap dilakukan.

Demikian yang disampaikan Ketua Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kudus H Asyrofi Masyito saat memberikan pemantapan kaderisasi dalam acara orientasi pengurus GP Ansor Desa Demaan, Kota, Kudus di Musholla An-Nur, Kamis (4/8).

Asyrofi mengatakan, pemberian subsidi dana akan menjadi awal kehancuran bagi organisasi termasuk Ansor dan NU. Karena, menghasilkan mental ketergantungan yang akan menghilangkan semangat militansi dan idealisme dalam diri kader atau pemimpinnya.

"Bila ada model subsidi, saya tidak sepakat. Jangan sampai Ansor melakukan subsidi uang, bisa hancur organisasi (NU/Ansor) kita ini, bila semua diukur pakai uang," tandasnya.

Mantan Ketua PC GP Ansor Kudus ini menuturkan pada masa dahulu orang mengikuti NU rela mengeluarkan uang sendiri. Bahkan diantara warga NU sampai menjual ayam untuk membeli kebutuhan atribut atau seragam organisasi. "Justru dengan model seperti itu, bisa menguatkan idealisme, militansi seseorang terhadap NU," tegas Asyrofi.

Asyrofi menambahkan, kader NU harus memiliki jiawa yang tangguh, tidak patah semangat dan tidak mudah terombang-ombing oleh godaan apapun. Ia menganalogikan kader NU harus seperti lampu neon bukan lampu teplok yang mudah padam terhembus angin. "Jadilah lampu neon yang tidak mudah padam dari hembusan angin. Kader harus seperti ini," tegasnya.

Di akhir pemantapannya, ia mengajak kader Ansor sungguh-sungguh dalam menggerakkan organisasi. "Apalagi Mbah Hasyim Asy'ari sendiri telah menyatakan siapapun yang mengurusi NU, saya anggap sebagai santriku," kutip Asyrofi.

Kegiatan orientasi yang dibuka Ketua PAC GP Ansor Kota, Muhammad Fatchul Munif ini diikuti 30 pengurus Ansor Demaan dan utusan ranting tetangga. Selain H. Asyrofi, turut menyampaikan materi ke NU-an dan Aswaja KH Abdullah Zaeni serta Ketua PC GP Ansor Kudus H.Muhammad Sarmanto Hasyim dengan materi Ke-Ansor-an. (Qomarul Adib/Fathoni)