Daerah

IAI Nurul Jadid Rancang Pengabdian Masyarakat Berbasis Masjid

NU Online  ·  Ahad, 26 Mei 2013 | 22:12 WIB

Probolinggo, NU Online
Lembaga Penerbitan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) IAI Nurul Jadid Paiton mengadakan pelatihan bagi tenaga pendidik untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, di Aula Pascasarjana Nurul Jadid, Ahad (26/5).<>

Hadir dalam kegiatan ini kepala LPM UIN Malang Dr. Hj. Mufidah, CH. Ia mangatakan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang terjadi di selama ini terkesan formalitas dan berpolemik. 

“Penelitian dan pengabdian yang dilakukan selama ini terkesan formalitas, mengingat biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan dampak yang dihasilkan,” katanya. 

Ia menambahkan, penelitian dan pengabdian masyarakat juga tidak jelas out put dan out comenya karena dilakukan secara simbolik dan tidak sungguh-sungguh. 

“Oleh karena itu, seyogyanya para dosen di IAI Nurul Jadid harus melaksanakan penelitian dan pengabdian secara sungguh-sungguh,” tambahnya. 

Sebagai penggagas konsep Posdaya (Pos Pemberdayaan Masyarakat) berbasis Masjid di beberapa perguruan tinggi Islam se-Indonesia, ia menyampaikan, sudah saatnya masjid diposisikan sebagai pusat pengembangan masyarakat, sehingga masyarakat bisa berdaya guna.

“Kita satukan semua elemen masyarakat yang terdiri dari beberapa tingkatan, mulai masyarakat bawah, menengah, atas, tokoh masyarakat dan lain-lain menjadi sinergi antara yang satu dengan yang lainnya,” ungkapnya.

Didik P Wicaksono, ketua panitia mengungkapkan hal senada. Menurutnya, sudah saatnya masjid benar-benar difungsikan sebagaimana mestinya, termasuk dalam format pengabdian dosen dan mahasiswa di IAI Nurul Jadid. 

“Untuk tahun ini, kami akan mendesain pengabdian mereka pada pemberdayaan warga berbasis Masjid. Dengan demikian, diharapkan dosen dan mahasiswa akan mampu membaca fenomena yang berkembang di masyarakat, kemudian mensinergikan antara masyarakat di sekitar dengan masjid, sehingga masjid benar-benar sebagai pusat pengembangan masyarakat,” ucapnya.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Hasan Baharun