Hilal Awal Ramadhan 1445 H di Jombang Tak Terlihat
NU Online · Ahad, 10 Maret 2024 | 19:30 WIB

Kepala Kantor Kemenag Jombang, H Muhajir ikut memantau hilal 1 Ramadhan 1445 H di Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Ahad (10/3/2024). (Foto: NU Online/Syamsul Arifin)
A. Syamsul Arifin
Penulis
Jombang, NU OnlineÂ
Rukyatul hilal awal Ramadhan 1445 H atau 2024 M di Kabupaten Jombang, Jawa Timur tidak terlihat, posisi hilal di bawah 1 derajat. Pemantauan ini dilakukan di Pusat Observasi Bulan (POB) Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang sore ini, Ahad (10/3/2024).
"Jadi hasil rukyatul hilal awal Ramadhan 1445 H di Pusat Observasi Bulan (POB) Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang tidak terlihat, karena di bawah kriteria," kata H M Masruri membacakan hasil rukyatul hilal.Â
Hasil observasi ini kemudian akan dilaporkan kepada pemerintah pusat sebagai acuan dalam penetapan atau itsbat 1 Ramadhan 1445 H.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Jombang, H Muhajir menyampaikan, 1 Ramadhan 1445 H ini memang berpotensi terjadi perbedaan. Namun, apa pun hasil rukyatul hilal 1 Ramadhan 1445 H tetap harus disampaikan kepada masyarakat dan dilaporkan.
Menurutnya, meskipun banyak pihak sebelumnya sudah memprediksi hilal tidak bisa dirukyat pada hari ini, namun rukyatul hilal tetap penting untuk dilakukan. Hal ini untuk mengonfirmasi kebenaran dan atau sebaliknya dari prediksi tersebut.Â
"Di Kemenag sendiri ada dua, yaitu tim hisab dan rukyatul hilal. Jadi kalau tim hisab teman-teman sudah punya semua datanya, maka agenda rikyatul hilal ini untuk mengonfirmasi sebetulnya apakah hasil hisabnya itu sesuai atau tidak dengan kondisi di lapangan," ungkapnya.
Ia kembali menegaskan bahwa menurut data yang dikumpulkan oleh Kemenag, potensi perbedaan pandangan terkait penetapan 1 Ramadhan 1445 H sangatlah besar. Karena itu, ia mengimbau kepada umat Islam tetap bertoleransi dan mengedepankan ukhuwah.Â
"Potensi penetapan awal Ramadhan 1445 H ini memang besar, maka imbauan saya tetap menjaga ukhuwah islamiyah. Dan kita harus saling toleransi," jelasnya.
Pasalnya, lanjut dia, masing-masing pihak yang berbeda pandangan tentu memiliki metode serta argumentasi tersendiri. "Karena masing-masing pihak sudah memiliki hujjah untuk menetapkan 1 Ramadhan. Mari kita jaga ukhuwah dan kuta jaga toleransi di antara kita semua," ajak Muhajir.
Sebagai informasi, rukyatul hilal awal Ramadhan 1445 H/2024 M di Kota Santri ini melibatkan banyak pihak. Mulai dari Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Jombang sebagai penyelenggara, Pengurus Cabang Falakiyah Nahdlatul Ulama (PC LFNU) Jombang, perwakilan sejumlah kampus di Jombang, tim Falakiyah PD Muhammadiyah, tim hisab LDII, hingga perwakilan dari madrasah.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua