Daerah

Hidupkan Tadarus Al-Quran, GP Ansor Kudus Ajak Matikan Televisi Waktu Maghrib

NU Online  ·  Ahad, 22 Mei 2016 | 09:04 WIB

Kudus, NU Online
Memanfaatkan suasana Car Free Day (CFD) atau hari bebas kendaraan, puluhan aktivis GP Ansor Kecamatan Kota Kudus melakukan aksi turun ke jalan pada Ahad (22/5) pagi. Dengan mengelilingi alun-alun Simpang Tujuh Kudus, mereka mengampanyekan gerakan gemar mengaji dan matikan televisi pada waktu maghrib.

Pada aksi yang dimulai pukul 6 pagi itu, mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan yuk...waktu maghrib?? Matikan TV, hidupkan mengaji; habis maghrib ngaji, bukan nonton TV or Ngenet Broo..!. Tidak hanya itu, selama aksi mereka juga membagikan suvenir dan selebaran pesan sekaligus ajakan kepada warga yang berlalu lalang di alun-alun Kudus tersebut.

Ketua GP Ansor Kota Kudus Muchammad Fatchul Munif mengatakan, aksi gerakan matikan TV ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap semakin tergerusnya budaya mengaji atau membaca Al-Qur'an di kalangan masyarakat di waktu setelah maghrib-isya.

"Kita menyuarakan ini dalam rangka menyadarkan dan mengingatkan masyarakat supaya tidak terbius dengan mementingkan televisi daripada mengaji. Apalagi  tayangan televisi yang memikat pemirsa selalu pas di waktu magrib," katanya kepada NU Online di sela-sela memimpin aksi.

Munif menjelaskan, waktu antara maghrib dan isya termasuk waktu yang sangat mulia. Maka perlu diisi dengan amalan-amalan ibadah di antaranya membaca Al-Qur'an. Sebagaimana para ulama, selalu fokus untuk ibadah sampai Isya.

"Budaya maghrib mengaji itu bagian dari salah satu budaya khas muslim Islam Indonesia sehingga patut dilestarikan. Zaman kita masih kecil, waktu maghrib bapak/ibu selalu menyuruh ke masjid/musholla untuk berjamaah dan dilanjutkan mengaji Al-Qur'an di depan guru," kata mantan Ketua PMII Kudus ini.

Mengenai dampak menonton TV waktu maghrib, Munif mengatakan akan menimbulkan kerugian bagi keluarga terutama anak-anak. Bila anak-anak sudah menonton televisi pada waktu tersebut, mereka akan malas membaca Al-Qur'an dan malas belajar.

"Karenanya kita mengajak semua lapisan masyarakat khususnya para orang tua untuk mengingatkan bahkan memerintahkan putra-putrinya untuk mengaji saat waktu maghrib-isya. Kita yakin, Insya Allah ada berkah tersendiri bagi keluarga yang mengistiqomahkan Maghrib Mengaji," imbuh Munif.

Aksi yang berlangsung santai ini mendapat respon positif para warga penikmat Car Free Day. Mereka menyambut antusias dengan menerima selebaran dan suvenir yang dibagikan para aktivis GP Ansor. (Qomarul Adib/Alhafiz K)