Mustasyar PCNU Pringsewu KH Mahfudz Ali mengingatkan, Allah telah memberi bagian masing-masing manusia dalam kehidupan di dunia. Sehingga, menurutnya, kita sebagai manusia haruslah rela dengan bagian yang diberikan oleh Allah serta bertanggung jawab dengan apa yang telah diberikan-Nya.
"Urusi PR (pekerjaan rumah) masing-masing. Jangan suka menilai-nilai orang lain. Tinggalkan sifat iri dan dengki," tegas pengasuh Pondok Pesantren Miftahun Najah Pringsewu ini saat menyampaikan materi Hadits dalam Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) yang dilaksanakan di Aula Gedung NU Pringsewu, Ahad (25/9).
Mengutip Imam Ghazali, Kiai Mahfudz menjelaskan bahwa sifat iri atau hasad tediri atas tiga bagian. Sifat iri yang pertama adalah tidak senang jika orang lain mendapat nikmat dan mengharapkan nikmat tersebut akan berpindah kepadanya. "Ini iri yang paling berbahaya," terangnya.
Sifat iri yang kedua adalah sifat tidak suka orang lain mendapat nikmat serta berharap nikmat itu hilang dari pemiliknya. "Dan kalaupun nikmat itu tidak bisa hilang dari pemiliknya, ia berharap memiliki nikmat seperti itu," terangnya.
Hasad atau iri yang ketiga adalah sifat tidak suka apabila orang lain memiliki kenikmatan yang melebihinya. "Dia tidak ingin kenikmatan yang dimiliki orang lain. Namun ia juga tidak ingin orang lain melebihinya," ujarnya.
Menurut Kiai Mahfudz, setiap individu harusnya menyadari bahwa semua sudah mendapatkan bagian dari Allah sesuai dengan kadar masing-masing. Takdir baik dan takdir buruk sudah ditentukan oleh Allah sesuai kadar kekuatan masing-masing. (Muhammad Faizin/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pahala Surga bagi Orang yang Bisa Menahan AmarahÂ
2
Aturan Baru dan Tips agar Jamaah Bisa Masuk Pelataran Ka'bah Masjidil Haram
3
Khutbah Jumat: Membangun Bangsa yang Berdaya Saing dengan Ilmu Pengetahuan
4
Cara Masuk Raudhah Secara Berkelompok dengan Aturan Baru
5
Refleksi Hari Pendidikan dalam Kitab Adabul Alim wal Mutaallim Karya KH Hasyim Asy'ari
6
Shalat Dhuha secara Berjamaah, Apakah Mendapat Pahala?
Terkini
Lihat Semua