Daerah

Haul, Wujud Bakti kepada Orang Tua

NU Online  ·  Ahad, 10 Mei 2015 | 04:05 WIB

Jepara, NU Online
Dalam rangka memperingati Harlah ke-92, Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (MWCNU) Kalinyamatan, Jepara, Jawa Tengah menyelenggarakan haul massal yang digelar di Gedung MWCNU setempat, Jumat (8/5).
<>
Kegiatan yang diikuti ribuan jamaah ini menghadirkan penceramah dari Grobogan, KH Mahyan Ahmad. Hadir juga Ketua MWCNU Kalinyamatan, KH Muhsinin dan Ketua PCNU Jepara, KH Asyhari Samsuri.

Dalam penyampaian mauidhoh hasanahnya, Kiai Mahyan yang sering ceramah di Korea, Tiongkok dan Hongkong ini menjelaskan tentang pentingnya pelaksanaan haul  sebagai wujud dari birrul walidain serta berbuat baik kepada orang tua.

Haul menika gawe bungah atine wong tua (haul membuat hati orang tua senang),” jelasnya.

Menurut Mahyan, bentuk bakti kepada kedua orang tua bisa dilakukan meski mereka telah tiada. Karena itu, kepada orang tua atau leluhur yang telah tiada harus sering-sering didoakan.

“Sebelum panjenengan menziarahi para wali, panjenengan terlebih dahulu menziarahi orang tua yang telah mendahului,” pesannya kepada ribuan hadirin.

Sementara, wujud bakti kepada kedua orang tua yang masih hidup bisa dilakukan dengan meminta maaf jika bersalah tanpa menunggu hari raya. Harapannya, dengan ridlo orang tua akan menjadi berkah hidup.

Pengasuh pesantren Tahfidzul Quran ini juga menjelaskan tentang orang yang akan celaka di akhirat yakni orang selalu menyakiti perasaan orang tua, orang yang kaya tapi pelit dan orang yang memutus tali silaturahim.

Wong kang nglarakno atine wong tuo, meski apal Alquran, kaji bolak-balek lan ilmune sundul langit besok ora bakal mambu apa meneh mlebu swargane Allah Swt (Orang yang menyakiti hati orang tua meski hafal Alquran berkali-kali dan ilmunya banyak maka tidak akan mencium bau surga, sehingga masuk surga pun mustahil,” jelasnya. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)