Daerah

Haul Mbah Sambu Lasem, Gus Baha Dijadwalkan Hadir

Sab, 10 Agustus 2019 | 09:45 WIB

Haul Mbah Sambu Lasem, Gus Baha Dijadwalkan Hadir

Makam Mbah Sambu di Lasem, Rembang, Jateng

Rembang, NU Online
Peringatan Haul Mbah Sambu Lasem, Rembang, Jawa Tengah pada tanggal 13-14 Agustus 2019 bakal dihadiri KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha') dan KH Abdul Qoyyum (Gus Qoyyum).
 
Panitia haul, Pengurus Masjid Jami' Lasem memperkirakan adanya peningkatan jamaah haul pada tahun ini. 
 
Serangkaian acara haul Mbah Sambu Lasem, mulai dari Khataman Al-Qur'an, Khitanan massal, Karnaval, Gema sholawat, dan Pengajian umum.
 
Panitia haul Mbah Sambu, Ahmad hilmi kepada NU Online, Sabtu (10/8)  menjelaskan, peringatan haul pada tahun ini bernuansa sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan, karena berdekatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke 74 dan menghadirkan salah satu tokoh tafsir muda yaitu Gus Baha.
 
"Haul Mbah Sambu tahun ini sedikit berbeda, karena kebetulan berdekatan dengan HUT RI ke 74 dan kami turut mengundang tokoh muda ahli tafsir yang sedang di gandrungi masyarakat era sekarang yaitu Gus Baha," ujar Hilmi.

Pihak panitia haul juga memperkirakan, jumlah jamaah haul pada tahun ini akan mengalami peningkatan. Oleh karenanya, pihak panitia akan mengantisipasi membludaknya jamaah termasuk dari segi pengamanan lalu lintas dan pengaturan jamaah haul. 
 
"Panitia juga akan berkoordinasi dengan  satuan Banser Lasem untuk mengoptimalkan segi pengamanan tersebut. Sehingga antusias jamaah yang hadir dalam haul tahun ini tetap terjaga ketertiban dan kenyamanan," ujarnya.
 
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Banser Lasem untuk membantu pengamanan jamaah dan pengaturan lalu lintas sekitar Masjid Jami' Lasem," imbuhnya. 
 
Panitia juga berharap para jamaah/masyarakat Lasem turut serta dalam serangkaian acara Haul Mbah Sambu Lasem dengan khidmad dan tertib.
 
Setiap setahun sekali tanggal 14 Dzulhijjah, selama 3 hari  Masjid Jami’ Lasem menyelenggarakan Haul Mbah Sambu, Adipati Tejakusuma I atau Mbah Srimpet dan Masyayih Lasem.  
 
Mbah Sambu atau Sayyid Abdurrahman Basayaiban wafat 1671. Beliau putera Pangeran Benawa, putera dari Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya Raja Kerajaan Pajang, cikal bakal Kerajaan Mataram Islam. Menantu Sultan Trenggono Raja Kerajaan Islam Demak. 
 
Mbah Sambu berjasa menyiarkan agama Islam di Lasem. Wilayah Lasem saat itu meliputi Sedayu Gresik, Tuban, Rembang, Pati sampai Jepara. Atas jasanya menjaga stabilitas keamanan itu Mbah Sambu yang juga menantu Adipati Lasem diberi tanah perdikan kampung Kauman termasuk lokasi Masjid Jami’ Lasem sekarang.
 
Keturunan Mbah Sambu meninggalkan Rumah Gedong di Kampung Kauman Desa Karang Turi. Memberi kesempatan menempati sementara kepada warga termasuk yang berstatus boro selama tidak mampu membeli rumah atau kontrak. Sampai sekarang Rumah Gedong tua peninggalan abad 17 itu masih berdiri megah, masih ditempati beberapa kepala keluarga. (Misbahul Munir/Muiz)