Daerah

Haul ke-58 Mbah Kiai Manshur Popongan Diperingati

NU Online  ·  Ahad, 13 Januari 2013 | 15:09 WIB

Klaten, NU Online
Sejumlah rangkaian kegiatan diadakan keluarga besar Pesantren Al-Manshur Popongan Tegalgondo Wonosari Klaten, untuk menandai peringatan Haul Al-Maghfurlah KH Muhammad Manshur yang ke-58. Menurut salah satu panitia, Affandi, kegiatan sudah diselenggarakan sejak Jumat (11/1) lalu.
<>
“Jumat lalu sudah diawali dengan semaan Al-Qur’an, yang dibaca oleh santri putra, putri maupun para alumni pondok. Sedangkan hari Sabtu acara khitanan dan ziarah ke makam Simbah Kiai Manshur” Kata Afandi, yang sudah nyantrik 12 tahun di sana.

Tokoh yang diperingati dalam haul tersebut, KH M Manshur merupakan pendiri Pondok Pesantren Popongan, dinisbatkan pada nama daerahnya. Pondok tersebut didirikan beliau pada tahun 1926. Pondok Popongan kemudian berganti nama menjadi Al-Manshur pada 21 Juni 1980, untuk mengenang nama pendirinya.


Mbah Manshur merupakan Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyyah, yang sanadnya didapat dari ayah beliau, Syekh Muhammad Hadi Girikusumo, salah seorang khalifah Syekh Sulaiman Zuhdi, mursyid atau guru pembimbing Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyyah di Mekkah. Sampai sekarang ajaran tarekat tersebut diteruskan pada cucunya, yakni KH M. Salman Dahlawi. 

Pada 1953, ketika Salman berusia 19 tahun, sang kakek, yang wafat dua tahun kemudian, membaiatnya sebagai mursyid.

Pondok Al-Manshur sendiri, disamping terkenal sebagai pondok tarekat juga dikenal sebagai pondok bagi para penghapal Al-Qur’an. Program tahfidzul Qur’an, ditangani oleh KH Ahmad Jablawi, kakak misan Kiai Salman.

Acara peringatan haul Mbah Manshur ditutup pada Sabtu malam (12/1), dengan acara pengajian umum dan sekaligus bertepatan dengan pembukaan gelaran maulid 12 hari Jamuro Surakarta.


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Ajie Najmuddin