Daerah

Haul Habib Hasan bin Husain Alaidrus

Sab, 26 Maret 2011 | 11:07 WIB

Solo, NU Online
Syai’lillah ya aidrusi, Syai’lillah muhyinnufusi, Syai’lillah syamsusyumusi, al-madad ya aidrusi…

Lantunan bait-bait penggalan syair dan puji-pujian tersebut mewarnai acara haul Habib Hasan bin Husein bin Abdullah Alaidrus yang berlangsung Jum'at malam (25/3) di kediaman putranya, Habib Husain bin Hasan Alaidrus di daerah Pasar Klliwon, Solo. Acara diawali dengan pembacaan kitab Maulid Simtudurar dan yasinan, dan diisi dengan ceramah oleh Habib Alaidrus dan Habib Muhsin Al-Jufri dari Solo.<<>br />
Dalam ceramahnya Habib Alaidrus mengatakan, "Peringatan haul ini, agar kita mengenal dan mengetahui mereka. Supaya kita terselamatkan dari fitnah yang merongrong agama Islam."Peringatan haul ini memang bertujuan disamping untuk mendoakan mengingat perjuangan para orang-orang salih yang sudah meninggal, juga agar kita terselamatkan dari fitnah zaman akhir.

Dalam acara tersebut dikisahkan tentang manaqib Habib Hasan. Habib Hasan Alaidrus, merupakan salah seorang tokoh pendakwah Islam yang hijrah ke Kota Solo. Beliau lahir di Tarim, Yaman. kepindahan beliau ke Solo tak lepas dari pamannya, Habib Muhammad bin Husein Alaidrus (Habib Neon). Hasan kecil tumbuh berkembang dan mendapatkan pendidikan langsung dari kedua orang tuanya.

Setelah dewasa beliau dikenal memiliki pandangan luas tapi kuat dalam berprinsip. Dalam berbagai ilmu diantaranya ilmu Nahwu dan fiqh,beliau menjadi rujukan dari berbagai madzhab. Oleh beberapa ulama beliau disebut sebagai Waliyyul mastur (wali yang tersembunyi). Semasa hidupnya, beliau menghasilkan beberapa karya diantaranya adalah Kitab Bulughul Murad Wasiyyatil Aulad yang berisi syair dan terkandung banyak hikmah dan nasehat di dalamnya. Habib Hasan wafat pada malam Jumat 25 Mei 1974. Jasad beliau dimakamkan di Pemakaman Tipes, Solo.

Acara haul ini bersamaan pula dengan acara haul Habib Ali Al-Habsyi (Pengarang Simtudurar), yang sedianya akan dilaksanakan pada hari ini di Masjid Riyadh, Solo. Haul kedua tokoh tersebut secara rutin diadakan setahun sekali setiap tanggal 20 Rabi'ul Akhir dan menjadi event akbar para peziarah dan pecinta para dzurriyah Rasul Saw. (Aie)