Daerah

Hargai dan Hormati Perbedaan, Kunci Harmoni di NU

NU Online  ·  Senin, 6 Agustus 2018 | 14:00 WIB

Hargai dan Hormati Perbedaan, Kunci Harmoni di NU

Peserta Lakmud PAC IPNU-IPPNU Sukomanunggal Surabaya.

Surabaya, NU Online
Kendati kerap terjadi silang pendapat dan perbedaan pandangan, namun hal tersebut tidak akan mampu mengusik kebersamaan di kalangan Nahdlatul Ulama. Dengan modal menghormati dan menghargai, perbedaan justru menjadi perekat.

“Banyak kalangan yang bingung sekaligus mempertanyakan, bagaimana mungkin antara kiai di NU kadang tidak bersatu. Hal tersebut termasuk dalam pemilihan kepala daerah,” kata Ahmad Nur Fauzi, Ahad (5/8). Sejumlah kiai mendukung tokoh tertentu, sedangkan lainnya demikian, lanjutnya.

Meskipun merasa diri bukan sebagai kiai, Ustadz Fauzi, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa setidaknya ada sejumlah hal yang hendaknya dipahami khususnya bagi warga kebanyakan. “Bahwa di NU itu ada fikrah nahdliyah yakni walaupun antara kiai NU kadang tidak sama, bukan berarti perbedaan itu sebagai simbol permusuhan dan perpecahan,” kata dosen Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut. 

Hal yang juga kian memperkokoh persatuan di antara perbedaan adalah karena para kiai memiliki paradigma tasamuiyah. “Yakni menghargai dn menghormati perbedaan,” kata alumnus Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan tersebut. 

“Yang juga sangat istimewa dari tradisi kiai NU adalah perbedan di internal tidak sampai kepada tataran saling mengafirkan antarsatu dengan yang lain,” katanya.

Hal penting lainnya yang juga disampaikan adalah tentang konsep harmonisasi NU yang luar biasa. Yaitu konsep bersaudara dalam agama atau islamiah, sebangsa (wathaniah), dan sesama manusia atau basyariah. “Konsep inilah yang membuat para kiai di NU rukun dengan siapapun. Bahkan dengan mereka yang beda agama sekalipun,” sergahnya.

Uraian ini disampaikan Ustadz Fauzi pada Latihan Kader Muda atau Lakmud. Kegiatan diselenggarakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sukomanunggal Surabaya. 

Kegiatan yang diikuti sejumlah remaja di kawasan tersebut dilaksanakan di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukomanunggal. (Ibnu Nawawi