Ujian Nasional (UN) semakin dekat. Baik anak didik di SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Bahkan, ada orang tua yang rela mengeluarkan biaya untuk les anaknya agar siap menghadapi UN. Namun, yang tidak banyak disadari adalah, kesiapan mental peserta didik menghadapi UN ini.
Demikian diungkapkan Muhammadun AS, peneliti LKPSM Jogjakarta, pada bedah buku “Kiat Sukses Menghadapi UASBN” karya Jamal Ma’mur Asmani, pada Rabu (6/1) siang kemarin. Agenda ini digelar di halaman Taman Baca Masyarakat (TBM) Al-Hikmah, Wonokerto, Pasucen, Trangkil. Pada kesempatan ini, Muhammadun memaparkan tentang persiapan menjelang dan sesudah UN.<>
“Banyak siswa yang menganggap bahwa ujian nasional itu puncak pembelajaran. Padahal bukan, ujian nasional hanya langkah awal untuk meniti pembelajaran selanjutnya,” ungkap Muhammadun.
Sedangkan penulis buku mengungkapkan, sebenarnya tak usah memperdebatkan pro-kontra ujian nasioanal. “Yang penting semua unsur lembaga pendidikan siap menghadapi. Siswa, orang tua, dan guru harus siap. Kesiapan prasarana, fisik dan mental sangat dibutuhkan,” kata Jamal Ma’mur.
Jamal menambahkan bahwa, setiap orang punya potensi. Maka, yang paling penting adalah bagaimana cara menggali potensi masing-masing. “
UASBN hanya sarana untuk mengevaluasi proses pembelajaran di sekolah. Yang sesungguhnya dilakukan siswa adalah terus giat belajar dan menggali potensi dirinya,” terang Jamal, mahasiswa Pascasarjana IIQ Jakarta.
Bedah buku yang dimoderatori penulis muda Munawir Aziz ini dihadiri ratusan siswa, orang tua dan guru yang ada di kecamatan Trangkil, Wedarijaksa dan Margoyoso. Hadir pula pembicara Nus Sahid, dosen STAI Tiara Jakarta. Parade puisi mengisi jeda acara bedah buku ini.
Tercatat, sebelas penyair muda dari beberapa institusi tampil untuk membacakan puisinya, yakni dari Sanggar Kutub Jogjakarta, Staimafa Pati, IPPNU Trangkil, dan beberapa siswa MTs Luthful Ulum serta MA Misbahul Ulum, Pasucen.
Agenda bedah buku ini juga sekaligus sebagai launching TBM al-Hikmah, yang memiliki ribuan koleksi buku.Menurut Amin Musthofa, ketua TBM Al-Hikmah, lembaga ini diupayakan sebagai ruang belajar siswa dan generasi muda pedesaan di Kecamatan Trangkil.
“TBM yang kami kelola diupayakan menjadi ruang pembelajaran bagi anak-anak desa di kecamatan Trangkil. Buku dan sarana belajar yang disediakan, bisa menjadi piranti pembelajaran.”
Amin menegaskan, sudah saatnya anak desa optimis dengan masa depannya. “Fasilitas sederhana tidak menjadi penghalang, justru semangat belajar tinggi akan menjadikan siswa sebagai generasi cerdas.” (mon)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
6
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
Terkini
Lihat Semua