Hadapi MEA, IPPNU Garut Luncurkan Produk Kreatif
NU Online · Selasa, 2 Februari 2016 | 14:03 WIB
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) Garut menyambut baik kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mulai berlaku pada Desember 2015. Kepengurusan pelajar NU Garut ini meresmikan tiga produk di jalan Cimanuk Kelurahan Muara Sanding Kecamatan Garut Kota, Sabtu (30/1).
Mereka mengembangkan tiga usaha kreatif yang dirintis IPPNU Garut sejak 2014 lalu. Tiga produk itu mencakup produk kuliner jajanan khas yang terkenal dengan pelbagai level pedasnya, Seblak Calawak, cemilan, dan juga karangan bunga.
Dari segi sajian tampak berbeda dari seblak pada umumnya, variasi kerupuk dengan aneka porsi yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Setiap harinya Seblak Calawak habis sekira 80 cup ditambah pesan-antar untuk wilayah Garut Kota. Pelanggan dapat juga menjumpai jajanan seblak ini Jalan Cimanuk Kelurahan Muara Sanding.
Penanggung jawab umum usaha kreatif ini Sofa Siti Marwah mengatakan, “Ketiga usaha ini tidak berdiri tanpa hambatan, tetapi karena kekompakan pengurus dan keinginan pengurus IPPNU Garut kuat, usaha ini bisa terwujud sebagai kontribusi kami dalam mengahadapi MEA, dengan kualitas yang terbaik dan siap bersaing dengan negara-negara yang tergabung di dalam MEA.”
Produk lainnya Makring Calawak, cemilan ringan yang terdiri atas dua jenis produk, emplod dan keripik jagung. Menurut penanggung jawab produk ini Sella Farijah, keduanya merupakan jajanan khas Garut yang disajikan dengan varian rasa mulai dari Original, Calawak Seuhah, Calawak Ngacay, dan Calawak Jengkang.
Usaha ini sehari menghabiskan sekira 100 bungkus dengan pembeli dari beragam kalangan. Untuk membelinya bisa via pesan-antar atau langsung ke alamat yang sama dengan tempat Seblak Calawak.
Sementara produk terakhir karangan bunga yang terbuat dari kedebong pisang. Ketua tim unit usaha ini Siti Rohmah membuat kerajinan berupa variasi bunga seperti bunga mawar, bunga tulip dan berbagai bunga sesuai pesanan pembeli. Umumnya kerajinan ini belum terlalu familiar di kalangan masyarakat, tetapi justru disambut hangat karena dinilai memiliki daya tarik tersendiri.
Meski berbahan dasar kedebong pisang, daya tahannya bisa lebih lama karena dibuat seawet mungkin dengan bahan pendukung lainnya. Dengan demikian, pemesan tidak perlu khawatir cepat rusak jika disimpan sebagai hiasan rumah atau hiasan lainnya dalam waktu lama. (Red Alhafiz K)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua