Hadapi Ektremisme, NU Makassar Perkuat Pengurus di Tingkat Kecamatan
NU Online · Kamis, 4 Desember 2014 | 04:01 WIB
Makassar, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Makassar mendorong fungsi Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) se-kota Makassar semakin maksimal. Hal ini terungkap dalam rapat pleno PCNU Makassar, Rabu (3/12), di Kantor NU Sulawesi Selelatan, Makassar. Rapat juga membahas pembentukan Lembaga dan Lajnah di internal kepengurusan cabang.
<>
Ketua PCNU Makassar Abd Wahid Thahir mengatakan, pembentukan Lembaga/Lajnah dan penyegaran organisasi NU di tingkat kecamatan (MWCNU) penting mendapat perhatian. Menurutnya, MWCNU dan Ranting NU merupakan garis pertahanan Nahdlatul Ulama di kecamatan dan kelurahan.
“Jangan hanya bermunculan di setiap momen-momen tertentu misalnya konfercab, raker dan sebagainya. Namun keberadaannya harus sebagai ‘penyambung lidah’ dari pengurus cabang ke warga Nahdliyin di kecamatan dan ranting,” tegasnya.
Keberadaan Lembaga dan Lajnah juga tak kalah urgen sebagai penerjemah program kerja pengurus juga perpanjangan tangan dari NU Makassar. Hal ini juga terkait dengan pembagian bidang garap dan tanggung jawab tertentu, misalnya urusan dakwah, pesantren, perguruan tinggi, dan lain-lain.
Apalagi, kata Wahid, ada keprihatinan di kalangan PCNU Makassar tentang maraknya aliran garis keras, sehingga peran segenap komponen NU harus optimal. PCNU Makassar akan membentuk tim media dan memperkuat kerja-kerja lembaga.
“Misalnya keberadaan Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) yang akan konsentrasi penuh menyebarkan nilai-nilai Ahlussunah wal Jamaah An Nahdliyah kepada seluruh lapisan warga Nahdliyin di Makassar, mengenai bahaya paham wahabisme, terorisme, khilafah, dan ISIS,” ungkapnya.
Tampak hadir dalam forum itu Sekretaris PCNU Makassar Maskur Yusuf, Wakil Sekretaris PCNU Makassar Saenong, serta pengurus tanfidziyah lengkap, Badan Otonom NU, dan MWCNU se-kota Makassar. (Andy Muhammad Idris/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua