Hadapi Berbagai Bencana, NU Jateng Aktifkan Posko NU Peduli  

Semarang, NU Online  

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah konsolidasikan sejumlah Posko NU Peduli Jateng untuk membantu warga terdampak berbagai bencana di Jateng termasuk di kawasan gunung Merapi.

 

Ketua PWNU Jawa Tengah H Muhammad Muzammil mengatakan, untuk menyelamatkan warga dari ancaman bencana di berbagai daerah dan erupsi Gunung Merapi saat ini tiga pengurus cabang NU di Jateng yang sebagian wilayahnya berada di kawasan gunung Merapi mulai mengoperasikan posko-posko pertolongan di bawah koordinasi Posko NU Peduli Jateng.

 

"Posko-posko itu di bawah kendali PCNU Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten. Saya dan rombongan dari PWNU Jateng silaturahim ke sana untuk memastikan kesiapan posko dalam menghadapi berbagai kemungkinan terburuk   jika terjadi," kata Muzammil di Semarang, Kamis (12/11).

 

Dijelaskan,  dalam silaturahim dan koordinasi ke tiga daerah itu PWNU Jateng menyertakan perangkat pengurus yang menangani program-program kebencanaan yakni LPBI, LAZISNU, dan LKNU. Selain itu juga menyertai perwakilan dari badan otonom yakni GP Ansor, Fatayat, dan Muslimat NU Jateng.

 

"Agenda koordinasi dilakukan secara terpisah dengan mulai kunjungan ke Kabupaten Magelang, Boyolali, dan terakhir Klaten. Melalui agenda ini diharapkan posko-posko yang disiapkan dapat berperan maksimal, efektif dan efisien," tegasnya.

 

Dia menambahkan, badan otonom dan perangkat-perangkat PWNU Jateng yang memiliki program penanganan dampak kebencanaan akan mensupport posko-posko di sekitar gunung Merapi itu yabg dikelola tiga PCNU itu.

 

"PWNU Jateng juga akan mengajak kepada seluruh nahdliyin untuk senantiasa memohon kepada Allah SWT agar warga yang tinggal di sekitar wilayah terdampak Merapi senantisa mendapat keselamatan dan diberi kesabaran serta kekuatan oleh Allah SWT," terangnya.

 

Sekretaris PWNU Jateng, H Hudallah Ridwan Naim mengatakan, pihaknya akan segera menginstruksikan kepada PCNU se-Jateng menyiapsiagakan Posko NU Peduli Jateng di daerahnya masing-masing untuk menghadapi berbagai kemungkinan terburuk yang tidak diinginkan seperti bencana.

 

"Posko-posko di daerah ini di bawah kendali PCNU dengan melibatkan perangkat, badan otonom, pesantren, dan potensi-potensi lokal. Potensi-potensi yang ada segera dikolaborasikan, hal ini untuk menghindari terjadinya tumpang tindih tugas di lapangan," ujarnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz