Jember, NU Online
Ketua terpilih MWCNU Sukorambi, Ustadz Muhammad Soleh menegaskan komitmennya untuk menghadang gerakan radikal dengan cara memperkuat pemahaman Aswaja di kalangan muda.
Menurutnya, para remaja merupakan komunitas yang sangat rentan terhadap pengaruh gerakan radikal. Sebab identitas ideologi mereka masih belum stabil.
“Begitu mereka kena (pengaruh), biasanya menggebu-gebu, bahkan kelak bisa menjadi pengikut militan,” tukasnya.
Hal itu disampaikan saat dirinya dan seluruh jajaran pengurus MWCNU Sukorambi, Jember Jawa Timur dilantik PCNU Jember di kantor MWCNU Sukorambi, Selasa (8/4).
Rais PCNU jember KH Muhyidin Abdussomad meminta kepada pengurus yang baru dilantik agar Jangan pernah bosan untuk berjuang dan ngopeni NU. Sesulit apapun, pengurus NU harus punya waktu untuk mengurus jam’iyah sekaligus jama’ah. Sebab di situlah nama NU dipertaruhkan.
Menurut Kiai Muhyiddin, melayani kepentingan warga merupakan ‘kewajiban’ di tengah kian maraknya propaganda aliran ‘sesat’ yang masuk ke tengah-tengah masyarakat dengan menawarkan berbagai pelayanan, misalnya kesehatan dan sebagainya.
“Sebenarnya tugas kita tidak terlalu berat. Kita melayani orang meninggal, tahlilan, menjenguk orang sakit dan sebagainya yang notabene sudah menjadi kebiasan sehari-hari. Intinya kita jangan putus komunikasi dengan warga,” ucapnya.
Sebelumnya, MWCNU Sukorambi telah menggelar Konferensi yang menghasilkan Muhammad Soleh dan KH Fathor Rozi sebagai Ketua dan Rais terpilih. Pelantikan tersebut dilakukan oleh Sekretaris PCNU Jember, Abdul Hamid Pujiono (Aryudi Abdul Razaq/Muiz).