Gusdurian Lampung: Pikiran Sehat Hargai Kebinekaan
NU Online · Jumat, 16 November 2018 | 02:00 WIB
Way Kanan, NU Online
Memperingati Hari Toleransi Sedunia 16 November 2018, Gusdurian Lampung bekerjasama dengan Satuan Khusus Wilayah Banser Husada Lampung dan Paguron Aji Tapak Sesontengan (ATS) menggelar bakti sosial penyembuhan penyakit medis nonmedis secara cuma-cuma untuk masyarakat tanpa modus jual obat.
Kegiatan dipusatkan di Kampung Tegal Mukti, Kecamatan Negeri Besar, Way Kanan, Jumat (16/11) di dua tempat yakni Masjid Baiturahim mulai pukul 09.00-11.00 WIB dan di Masjid BU Al Amin, pukul 13.00-15.00 WIB. Sementara pada Sabtu (17/11), kegiatan digelar di Madrasah Aliyah Nurul Huda, mulai pukul 09.00-16.00 WIB.
"Selain berikhtiar menyembuhkan masyarakat yang menderita beragam penyakit, panitia juga mengajak masyarakat untuk mengkampanyekan toleransi dengan berpose membawa kutipan-kutipan disediakan untuk dipublikasikan ke media sosial dengan tagar #BedaSetara," papar Penggiat Gusdurian Lampung Gatot Arifianto.
Benih-benih intoleransi di Indonesia yang dihembuskan secara luas dan masif oleh kelompok tertentu harus ditanggulangi bersama dengan cara-cara bijak, santun dan tidak melukai. Jika tidak, maka akan membuat penyakit dalam pikiran masyarakat bangsa Indonesia yang ditegaskan Gus Dur ada karena keberagaman.
Instruktur Satkornas Banser itu juga menegaskan, orang-orang berpikiran sehat
akan mampu menghargai kebinekaan sebagaimana disampaikan Presiden RI ke
IV, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur): "Keragaman adalah keniscayaan akan
hukum Tuhan atas alam ciptaan-Nya".
"Jika ada masyarakat menderita stress,penyakit jantung, diabetes, maag kronis, darah tinggi silakan diajak ke lokasi bakti sosial. Insyaalllah, ada dampak positif dengan terapi ATS yang merupakan keilmuan budaya leluhur nusantara," ujar Gatot yang dalam tempo kurang dari dua tahun membantu kesembuhan lebih dari seribu masyarakat di berbagai provinsi di Indonesia. (Malikaisa/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua