Daerah

Gusdurian Jateng Serukan Kembali Suara Toleransi

NU Online  ·  Selasa, 18 November 2014 | 11:01 WIB

Rembang, NU Online
Bersama PMII Rembang, Jaringan Gusdurian Jateng memperingati Hari Toleransi Internasional di pesantren Kauman Lasem asuhan KH Muhammad Zaim Ahmad Ma’sum. Mereka mengadakan diskusi terbuka perihal keadilan sosial di tengah perbedaan.
<>
Tampak hadir dalam diskusi ini Forum Kerukunan Umat Beragama Rembang, Komunitas Semar, padepokan Sambua, dan perwakilan mahasiswa.

Kiai yang lazim disapa Gus Zaim menyampaikan, toleransi saat ini menjadi sesuatu yang mahal karena maraknya kegiatan intoleransi tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh belahan dunia.

“Perbedaan itu akan membuat semakin besar dan bermanfaat. Perbedaan itu merupakan firman. Yang tidak boleh itu perpecahan, bukan perbedaan,” imbuh Gus Zaim.

Gus Zaim mencontohkan Islam besar saat ini juga karena perbedaan yang terjadi, sehingga banyak pemikiran-pemikiran yang muncul di kalangan umat. Selama ajaran agama dijalankan dengan benar maka tidak akan ada pertikaian di masyarakat, karena semua agama mengajarkan kebersamaan.

Sementara itu Ketua FKUB Rembang KH Amroni mengatakan, Pancasila adalah produk rumusan yang dipikirkan para pendiri bangsa dengan berbagai macam upaya di antaranya perenungan.  Tujuannya menjaga kebersamaan.

Forum yang berlangsung pada Sabtu (15/11) ini juga menyepakati untuk mendorong Lasem sebagai Kota Pusaka Harmoni. Karena, Lasem memiliki keberagamaan yang diwariskan para pendirinya. Terbukti kuatnya harmonisasi kehidupan di Lasem itu sendiri. (Badiul Hadi/Alhafiz K)