Gus Dur Hadiri Gelar Doa Bersama Empat Agama di Bantul
NU Online · Senin, 13 Juni 2005 | 02:42 WIB
Yogyakarta, NU Online
Mantan Presiden RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menghadiri forum gelar doa bersama masyarakat Yogyakarta untuk keselamatan bangsa dan negara yang dimeriahkan dengan pentas wayang kulit semalam suntuk, di Karangjati Center Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu malam.
Gelar doa bersama yang dihadiri sekitar 3000 orang dan dipimpin empat tokoh agama masing-masing KH. Arwan Dhois (tokoh Agama Islam), Pandita Slamet Pargiono (Budha), Drs. Nyoman Warta M. Hum (Hindu) dan Pendeta Hagussumarnadi (Kristen) itu berlangsung khusuk.
<>Usai gelar doa, disajikan pentas wayang kulit "gagrak" (gaya) klasik Yogyakarta oleh dalang Ki. Timbul Hadiprayitno dengan menampilkan cerita Kresno Duto.
KH. Abdurrahman Wahid, dalam sambutannya, mengatakan bangsa yang kuat adalah bangsa yang saling menghargai pendapat dan hak sesama warga negara. "Gelar doa bersama seperti saat ini, yang tujuannya untuk keselamatan bangsa dan negara bahkan jika bertujuan untuk keselamatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung 2005 di kabupaten Provinsi DIY boleh-boleh saja dilakukan," katanya.
Menurut dia, kepala daerah yang baik adalah yang mampu berbuat untuk kesejahteraan seluruh rakyatnya, sesuai dengan Kitab Suci Alquran yang menjelaskan bahwa zakat adalah hak orang miskin, sehingga seorang pemimpin berkewajiban mensejahterakan rakyatnya dengan kebijakan yang bisa memberdayakan mereka.
Manurut Direktur Karangjati Center yang juga penyelenggara gelar doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara, H. Agus Wiyarto SE, tujuan utama kegiatan itu adalah untuk memohon keselamatan bangsa dan negara a sekaligus sebagai wujud keprihatinan akan bencana yang melanda berbagai wilayah Indonesia.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dimaksudkan sebagai upaya untuk melestarikan kesenian wayang kulit "gagrak" klasik Yogyakarta sekaligus memberikan hiburan kepada masyarakat.
Pentas wayang kulit yang juga disaksikan Gus Dur itu berlangsung meriah hingga lewat tengah malam.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
Terkini
Lihat Semua