Daerah
Guru Ngaji di Jember Dapat Tunjangan 400 ribuan
NU Online · Rabu, 9 September 2009 | 06:01 WIB
Jermber, NU Online
Ribuan guru ngaji di Jember tersenyun ceria. Pasalnya, tunjangan guru ngaji sebesar Rp. 400.000/orang sudah dicairkan sejak kemarin lalu. Mereka pun tampak lalu lalang di loby Kantor Pemkab, tempat pencairan uang tersebut. Jumlah guru ngaji yang mendapat tunjangan mencapai 9.880 orang dari 31 kecamatan dan 247 desa.
Pemberian tunjangan untuk guru ngaji itu, sudah berjalan sejak tahun 2005. Setiap taun terus bertambah, baik jumlah penerima maupun nominal yang diberikan kepada guru ngaji. Awalnya, hanya Rp. 100.000 per orang, itupun cuma diambil 25orang per desa. Tahun 2006, naik menjadi Rp. 200.000. Lalu tahun 2007 hingga sekarang naik lagi menjadi Rp. 400.000 /orang.<>
“Tahun depan mungkin akan bertambah lagi jumlah penerimanya, karena jelas tidak semua guru ngaji terakomodir dalam tahun ini,” ungkap Sutrisno, staf bagian Kesra Pemkab Jember, kemarin (8/9).
Ia menjelaskan, pendataan guru ngaji sapenuhnya diserahkan kepada desa. Sebab, desalah yang mengetahui apakah seseorang sebagai guru ngaji betulan atau bukan. Dari lapoan desa, tukas Sutrisno, lalu diserahkan kepada kecamatan, dan selanjutnya diproses di tingkat kabupaten.
“Cara mengambilnya pun gampang. Mereka cukup membawa foto copy KTP dan pengantar dari Kades atau camat setempat,” ulasnya. Ia menambahkan bahwa tunjangan itu memang sengaja diberikan menjelang hari raya agar bisa dijadikan “modal” untuk berlebaran. (ary)
Ribuan guru ngaji di Jember tersenyun ceria. Pasalnya, tunjangan guru ngaji sebesar Rp. 400.000/orang sudah dicairkan sejak kemarin lalu. Mereka pun tampak lalu lalang di loby Kantor Pemkab, tempat pencairan uang tersebut. Jumlah guru ngaji yang mendapat tunjangan mencapai 9.880 orang dari 31 kecamatan dan 247 desa.
Pemberian tunjangan untuk guru ngaji itu, sudah berjalan sejak tahun 2005. Setiap taun terus bertambah, baik jumlah penerima maupun nominal yang diberikan kepada guru ngaji. Awalnya, hanya Rp. 100.000 per orang, itupun cuma diambil 25orang per desa. Tahun 2006, naik menjadi Rp. 200.000. Lalu tahun 2007 hingga sekarang naik lagi menjadi Rp. 400.000 /orang.<>
“Tahun depan mungkin akan bertambah lagi jumlah penerimanya, karena jelas tidak semua guru ngaji terakomodir dalam tahun ini,” ungkap Sutrisno, staf bagian Kesra Pemkab Jember, kemarin (8/9).
Ia menjelaskan, pendataan guru ngaji sapenuhnya diserahkan kepada desa. Sebab, desalah yang mengetahui apakah seseorang sebagai guru ngaji betulan atau bukan. Dari lapoan desa, tukas Sutrisno, lalu diserahkan kepada kecamatan, dan selanjutnya diproses di tingkat kabupaten.
“Cara mengambilnya pun gampang. Mereka cukup membawa foto copy KTP dan pengantar dari Kades atau camat setempat,” ulasnya. Ia menambahkan bahwa tunjangan itu memang sengaja diberikan menjelang hari raya agar bisa dijadikan “modal” untuk berlebaran. (ary)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua
