Daerah

Guru Masih Mendapat Tekanan Di Aceh

NU Online  ·  Ahad, 16 November 2003 | 01:21 WIB

Banda Aceh, NU.Online
Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Nanggroe Aceh Darussalam, Drs Anas M Adam MPd mengatakan, hingga saat ini guru di pedalaman masih menjadi obyek tekanan dari anggota GAM, tetapi tidak lagi secara terang-terangan. "Tekanan yang terjadi terhadap guru masih terjadi, sehingga mental guru terganggu," ujar Anas, dalam konferensi pers, di Media Centre Makodam Iskandar Muda, Kamis (13/11).

Walaupun masih mendapat tekanan, ujar Anas, sudah agak berkurang sebelum operasi terpadu digelar. Guru yang mendapat tekanan dalam mengajar selama ini, mereka yang mengajar di pedalaman. Mereka menjadi sasaran pemerasan, disiksa, bahkan tidak jarang yang diculik.

<>

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, jumlah guru yang tewas selama darurat militer 11 orang, tiga orang diculik, dan lima orang luka-luka. "Mereka yang meninggal dalam tugas diberikan santunan Rp 15 juta perjiwa, sedangkan yang cacat akan diberikan santunan sesuai dengan biaya perawatan yang dikeluarkan. Program ini terus berlanjut," katanya.

Selain memaparkan jumlah guru yang menjadi korban konflik, Anas M Adam mempresentasikan upaya dinas pendidikan membangun gedung sekolah yang telah dibakar beberapa waktu lalu. Untuk pembangunan ini, Dinas Pendidikan mengalokasikan dana sebesar Rp 40 Milyar. Dana ini untuk perbaikan sekolah terbakar akibat konflik serta rusak karena bencana alam.

Dari jumlah dana Rp 40 Milyar, yang telah disalurkan Rp 10 Milyar untuk membangun ruang darurat pada awal kebijakan operasi terpadu. Sedangkan sisanya Rp 30 Milyar akan digunakan untuk rehabilitasi permanen sekolah terbakar dan sekarang dalam tahap perencanaan.

Ditanya tentang sikap Dinas Pendidikan, terhadap salah seorang stafnya yang diduga terlibat korup, dan saat ini sedang diadili di pengadilan, Anas M Adam mengatakan, pihaknya tidak mau mencampuri karena hal itu menyangkut dengan upaya hukum. "Kami serahkan sepenuhnya kepada pengadilan, dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.

Bukan hanya satu orang, tetapi kalau ada pegawai lain di Dinas Pendidikan, yang terlibat dalam kasus korupsi, maka diminta agar diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. "Kami hargai proses hukum," ujar Anas Adam.

Sementara itu, Dansatgaspen PDMD, Kolonel Laut (E) Ditya Soedarsono, mengatakan, operasi Terpadu di Nanggroe Aceh Darussalam hari ke 179 Perhatian operasi kemanusiaan masih terfokus pada permasalahan penanganan pengungsi, pengangguran dan pembangunan sekolah. Proses belajar mengajar berjalan lancar walaupun fasilitas gedung sekolah masih dalam keadaan darurat, roda pemerintahan semakin membaik, teror terhadap masyarakat dengan berbagai cara masih tetap dilakukan. Aparat tetap mencari GAM apabila mereka tidak kembali kepangkuan Ibu Pertiwi.

Dari operasi penegakan hukum ujar Ditya, anggota GAM yang ditahan berjumlah 1.288 orang, masing-masing 872 dari front politik, dan 416 pendukung biasa. Dari tahanan tersebut 924 orang diserahkan ke Kejaksaan, telah divonis pengadilan 515 orang.(kontributor NU Aceh-mtdh/ism/swa)