Tegal, NU Online
Cara unik dilakukan oleh Warga Kelurahan Mintaragen, Tegal Timur, Tegal. Mereka membangunkan warga untuk sahur dengan menabuh hadrah dan menyanjungkan sholawat.
<>
Dengan alat musik rebana (hadrah) yang dimiliki, selain melestarikan budaya sekaligus memanjatkan doa pada Allah.
“Jadi gugah sahur bukan sekadar memunculkan suara dari tamborin (jawa=terbangan),” ujar Pengasuh Jamiyah Rijatul Mustofa, Ustadz Zakaria, malam awal puasa lalu, (10/7).
Ustadz yang juga menjabat di Bidang Pendidikan dan Keagamaan Islam (Pakis) Kemenag Kota Tegal itu menambahkan, melalui musik hadrah juga untuk mengikuti teladan para sahabat.
“Musik hadrah bertujuan untuk mengikuti jejak rasul. Saat rasul hijrah ke Madinah, disambut dengan hadrah,”
Di Kelurahan Mintaragen sendiri terdapat sebuah grup hadrah, Rijatul Mustofa. Grup hadrah ini berawal dari pengajian yang digelar tiap Jum’at sore di Musholla Al-Ikhlas maupun Masjid Baitul Iman, Mintaragen.
“Dibentuknya hadrah untuk mengimbangi beredarnya musik yang dinilai kurang bermanfaat bagi generasi bangsa,” kata Zakaria.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ajie Najmuddin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
5
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
6
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
Terkini
Lihat Semua