Daerah
Gratis, Pelajar NU Pamekasan Bagikan Kitab Al-Muqtathofat
NU Online · Ahad, 22 Januari 2017 | 11:02 WIB
Pamekasan, NU Online
Ratusan pelajar dan warga nahdliyin memadati Aula STAIN Pamekasan, Ahad (22/1). Mereka mengikuti Dauroh Aswaja yang digelar Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Pamekasan. Di sini pelajar NU Pamekasan membagikan secara gratis kitab Mukhtashor Al-Muqtathofat li Ahlil Bidayat karya Kiai Marzuqi Mustamar.
Kiai Marzuki yang juga Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Malang ini sekaligus menjadi pemateri tunggal.
"Kitab ini penting dimiliki nahdliyin dan umat Islam. Karena di dalamnya memuat dalil kuat atas tradisi tahlilan, ziarah kubur, istighotsah, diba‘an, atau maulidan dan sejenisnya," ujar Ketua IPNU Pamekasan Kadarisman.
Selama ini, banyak kaum Wahabi yang mengafirkan atau membid'ahkan tradisi tersebut dengan mudahnya. Salah satu penyebab kemudahan tersebut karena tak sedikit nahdliyin yang kurang memahami dasar atau dalil tradisi an-nahdliyah.
"Kami sangat bersyukur acara ini banyak peminatnya. Ini menandakan betapa spirit ilmiah terus mendarah daging dalam tubuh warga nahdliyin," tukas Kadarismani.
Acara ini dihadiri Ketua PCNU Pamekasan KHR Taufik Hasyim, Ketua STAIN Muhammad Kosim, Rektor Universitas Islam Madura Ahmad Asir, GP Ansor, Ketua Pencak Silat Pagar Nusa NU Salman Al-Farisi, dan para kiai pengasuh pesantren. (Hairul Anam/Alhafiz K)
Ratusan pelajar dan warga nahdliyin memadati Aula STAIN Pamekasan, Ahad (22/1). Mereka mengikuti Dauroh Aswaja yang digelar Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Pamekasan. Di sini pelajar NU Pamekasan membagikan secara gratis kitab Mukhtashor Al-Muqtathofat li Ahlil Bidayat karya Kiai Marzuqi Mustamar.
Kiai Marzuki yang juga Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Malang ini sekaligus menjadi pemateri tunggal.
"Kitab ini penting dimiliki nahdliyin dan umat Islam. Karena di dalamnya memuat dalil kuat atas tradisi tahlilan, ziarah kubur, istighotsah, diba‘an, atau maulidan dan sejenisnya," ujar Ketua IPNU Pamekasan Kadarisman.
Selama ini, banyak kaum Wahabi yang mengafirkan atau membid'ahkan tradisi tersebut dengan mudahnya. Salah satu penyebab kemudahan tersebut karena tak sedikit nahdliyin yang kurang memahami dasar atau dalil tradisi an-nahdliyah.
"Kami sangat bersyukur acara ini banyak peminatnya. Ini menandakan betapa spirit ilmiah terus mendarah daging dalam tubuh warga nahdliyin," tukas Kadarismani.
Acara ini dihadiri Ketua PCNU Pamekasan KHR Taufik Hasyim, Ketua STAIN Muhammad Kosim, Rektor Universitas Islam Madura Ahmad Asir, GP Ansor, Ketua Pencak Silat Pagar Nusa NU Salman Al-Farisi, dan para kiai pengasuh pesantren. (Hairul Anam/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua
