Daerah

Grand Final PWNU Jatim Award 2019, Jombang Kirim 9 Wakil

Ahad, 30 Juni 2019 | 11:00 WIB

Jombang, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang berhasil menempatkan sembilan wakilnya di Grand Final PWNU Jatim Award 2019.

Sembilan wakil tersebut yaitu Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Jombang Kota, Muslimat, GP Ansor, Lakpesdam, Lembaga Ta'lif Wan Nasyr (LTN) NU, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Lembaga Falakiyah (FK) NU, Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) dan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU).

"Kita mendaftarkan 11 kategori, yang lolos sembilan, alhamdulilah," kata penanggungjawab NU Jatim Award 2019 dari PCNU Jombang, Ahmad Fathoni, Ahad (30/6).

Ia menambahkan, semua nominator akan mempresentasikan lembaganya masing-masing di hadapan para juri. Selanjutnya diambil satu pemenang dengan nilai tertinggi dari akumulasi beberapa juri. "Hari ini LTN-NU dan Lakpesdam presentasi di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Mohon doanya, semoga hasilnya yang terbaik buat kita," tambahnya.

Lebih lanjut Fathoni menjelaskan, pelaksanaan NU Award ini sudah dilakukan sejak tahun 2016 lalu. Dari 45 cabang NU se Jatim semua diberikan kesempatan mengikuti NU Award. 

Awalnya, setiap cabang yang siap akan dilakukan verifikasi oleh tim, selanjutnya yang lolos dan masuk grand final akan presentasi lagi. Baru setelah itu diambil satu pemenang. "Kita sudah siap 100 persen. Tahun lalu kita belum menang, mudah-mudahan kali ini menang besar," ujarnya.

Sementara itu, Ketua LTNNU Jombang Ahmad Syamsul Arifin membeberkan ia dan timnya sudah menyiapkan presentasi cukup matang. Mulai konten video, berkas administrasi dan dokumen pendukung lainya. "Kita optimis menang, berangkat dari doa para kiai dan kerja keras tim. LTNNU itu punya posisi strategis, karena mengurusi masalah informasi dan penerbitan," ungkapnya.

Ia juga berharap LTN di setiap cabang NU kembali hidup setelah adanya NU Award ini. Minimal setiap LTN bisa mengurusi website PCNU setempat.

Dengan begitu, orang akan mudah mengetahui informasi terbaru terkait NU dan hal keagamaan lainnya. Kelebihan media online untuk membuatnya sangat murah dan mudah dibanding mendirikan media offline seperti koran, majalah, dan tabloid cetakan.

Selain itu media online seperti website sangat cepat menyajikan informasi terbaru, berbeda dengan media offline yang harus menunggu keesokan harinya baru bisa di baca publik. "Media online bisa diakses di manapun, tahan lama, dan ruang lingkup pemberitaan luas. Bisa dicopy oleh pembaca sehingga manfaatnya bisa lebih banyak," tandasnya. (Syarif Abdurrahman/Muiz)