Daerah

GP Ansor Sumenep Sebut NU Organisasi Mendunia

Jum, 17 Januari 2020 | 10:45 WIB

GP Ansor Sumenep Sebut NU Organisasi Mendunia

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sumenep, M Muhri saat memberikan sambutan di acara Pelantikan Kader dan PKD PAC GP Ansor Kecamatan Bluto, Jumat (17/1). (Foto: NU Online/Sulaiman)

Sumenep, NU Online

Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi yang didirikan oleh Mbah Hasyim Asy'ari pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur. Kini NU sudah menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) terbesar di Indonesia dan sudah berkembang pesat di luar negeri. Karena itu, banggalah menjadi warga NU.

 

Demikian yang diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, M Muhri saat memberikan sambutan pada acara Pelantikan Kader dan Pelatihan Kader Dasar (PKD) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur di Pondok Pesantren Nurul Huda, Desa Ging-Ging, Kecamatan Bluto, Jumat (17/1).

 

“NU tidak hanya dibutuhkan Indonesia. Bahkan dunia juga membutuhkan NU. Terbukti di luar negeri sudah berdiri Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU),” jelas M Muhri disambut dengan tepuk tangan bangga dari peserta PKD.

 

Mantan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sumenep itu menuturkan bahwa Nahdlatul Ulama sudah memiliki 194 cabang di luar negeri. Termasuk di Arab Saudi yang selama ini dikenal sangat kental dengan paham Wahabi.

 

"Itu bukti bahwa kehadiran NU memang dibutuhkan oleh dunia," lanjut pria yang kini menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep tersebut.

 

Sementara di dalam negeri sendiri, kontribusi besar Nahdlatul Ulama terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat luar biasa. Di berbagai ketegangan nasional, NU mampu hadir menjadi penengah dan tidak pernah gegabah dalam menghadapi permasalahan, apalagi berkenaan dengan persoalan bangsa.

 

"NU selalu dikenal dengan prinsip Tawassuth (moderat). Kalau tidak ada NU, ulama dan santri tidak mungkin ada NKRI," tegasnya.

 

Sebelum mengakhiri sambutannya, Muhri --sapaan akrabnya-- meminta kader GP Ansor untuk bisa memberikan kontribusi positif di dalam perkembangan lingkungan sekitar.Sehingga keberadaan kader GP Ansor benar-benar dirasakan oleh masyarakat sekitar.

 

“Tolong yang sigap membantu apabila ada tetangga kita yang terkena musibah," pungkasnya.

 

Kontributor: Sulaiman

Editor: Aryudi AR