Daerah

GP Ansor Pringsewu Siap Jadi Pelopor Pencegahan Terorisme

NU Online  ·  Sabtu, 30 Januari 2016 | 21:02 WIB

Pringsewu, NU Online
GP Ansor Pringsewu tergugah untuk menjadi penggerak dalam mencegah dan menangkal paham Radikalisme yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. Organisasi pemuda NU ini mengambil bentuk pembinaan terhadap pemuda khususnya bagi para kader melalui Pendidikan Kepemimpinan Dasar (PKD) Ansor, Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Banser, serta Pendidikan Orientasi guna memberikan pemahaman ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin.

Ketua GP Ansor Pringsewu M Sofyan mengatakan, sebagai organisasi kepemudaan yang berbasis keagamaan GP Ansor diharapkan mampu membina dan mengajak para pemuda untuk lebih memahami ajaran Islam dengan sebaik-baiknya dan lebih cinta terhadap tanah air sehingga tak mudah didoktrin dengan Radikalisme.

"Kami sudah lama melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, karena melalui rasa cinta tanah air inilah para pemuda akan bisa terhindar dari paham Radikalisme yang berujung pada tindakan teror. Bahkan PKD dan Diklatsar ini merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan dua kali dalam satu tahun," tutur Sofyan.

Menurutnya, sebagian orang mungkin masih banyak belum tahu mengenai materi yang diberikan kepada para pemuda ketika mengikuti kegiatan ini. Tak hanya kegiatan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, tetapi lebih dari itu; olah fisik bela diri, bela agama dan bela negara, pemahaman ajaran agama, kepedulian sosial dan toleransi serta kecakapan dalam menghadapi berbagai tantangan dan masalah dalam masyarakat.

Semua diberikan sebagai bekal dalam menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah dan NKRI.

Saat dikonfirmasi mengenai aksi lain yang akan dilakukan oleh organisasi di bawah kepemimpinannya ini, M Sofyan menegaskan bahwa GP Ansor Pringsewu akan lebih mengutamakan pendekatan-pendekatan yang bersifat persuasif dalam rangka memberikan pemahaman akan bahaya tindakan teror bagi diri sendiri, masyarakat, agama, bangsa dan negara. (Henudin/Alhafiz K)