Sukabumi, NU Online
Tahun baru identik dengan liburan. Tapi tidak dengan Banser di Sukabumi Selatan, yaitu Palabuhanratu dan Cikakak. Pada 1 Januari lalu, mereka harus turun ke lapangan membantu korban musibah longsor di Kampung Cimapag, Kecamatan Cisolok.
Menurut Ketua GP Ansor Kabupaten Sukabumi Nurodin, dalam organisasi, GP Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser)-nya tidak ada yang namanya hari libur.
“Misi GP Ansor dan Bansernya memiliki misi keislaman yang berlandaskan keluhuran nilai kemanusiaan,” katanya kepada NU Online, Jumat (4/1).
Sehingga, lanjutnya, di saat bagaimanapun ketika ada saudara yang membutuhkan bantuan, apalagi mendapatkan musibah menjadi bagian dari kewajiban Ansor-Banser membantunya.
“Alasan yang sangat fundamental sekali di internal Ansor Banser ialah perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan, besar ataupun kecil ukurannya bukanlah menjadi dalih,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, alasan saling memberi dan mengasihilah yang melatarbelakangi semangat juang Ansor dan Banser.
“Selama ansor banser ada, dan selama ada saudara saudara kita membutuhkan bantuan. Insyaallah Ansor Banser selalu siap turun membantu. Khairun nas anfauhum linnas, (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat kepada sesamanya, red.).”
Menurut Nurodin, begitu mendengar berita bencana tersebut, pihaknya langsung meminta Banser terdekat dengan lokasi untuk membagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama yang tugasnya membantu tim SAR dalam mencari dan mengevakuasi para korban.
Kelompok kedua untuk langsung bersentuhan dengan masyarakat. Tujuannya ialah untuk menghibur sekaligus meminimalisir trauma yang timbul dari bencana tersebut.
Sementara Kepala Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Serba Guna Abdul Latif menyatakan, bencana alam yang menimpa warga adalah duka bagi Banser. Karena itulah harus kita pikul sama sama.
“Tim lapangan yang terdiri dari 35 personel Banser senantiasa membantu masyarakat di sana,” katanya. “Banser peduli terhadap nasib umat manusia tanpa memandang suku, bangsa agama dan golongan,” lanjutnya. (Sofyan Syarif Abdullah Alawi)