Kudus, NU Online
Puluhan pemuda Ansor kecamatan Jati berpartisipasi dalam mengamankan tradisi Ampyang Maulid pada 12 Rabiul Awwal yang bertepatan pada Sabtu (3/1). Peringatan yang diawali Loram Expo selama 6 hari sebelumnya, digelar di halaman Masjid At-Taqwa yang dikenal dengan Masjid Wali di desa Loram Kulon, Jati, Kudus.
<>
Ketua Ampyang Maulid Taslim mengatakan, Ampyang maulid merupakan tradisi setiap 12 Rabiul Awal yang hingga kini masih dipertahankan. Ampyang ialah nasi kepel yang dibungkus daun pisang atau jati. Ampyang lalu dimakan dengan lauk botok tahu atau ikan yang diberikan saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tradisi puluhan tahun lalu mengundang perhatian banyak pengunjung yang ingin mendapatkan barokah dari Maulid Nabi Muhammad SAW. Ampyang sekarang menjadi tradisi turun temurun di Desa Loram Kulon.
“Awalnya perayaan Maulid Nabi SAW yang menjadikan Ampyang Maulid lestari di Kudus. Selain di desa Loram Kulon, seluruh masyarakat di Kudus ikut melestarikan tradisi tersebut,” kata Taslim.
Puluhan Banser Jati mengamankan lokasi Ampyang Maulid. Tradisi Ampyang dihadiri Pemkab Kudus, Anggota DPRD, dan Camat Jati. Membludaknya pengunjung, mendorong Banser untuk berjaga lebih ketat agar tidak terjadi kericuhan di sekitar lokasi.
Setelah pembacaan Al-Barjanji di kumandangkan, Banser Jati mulai bersiap mengamankan kirab Ampyang Maulid. (Dedi Hermanto/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Kronologi Kecelakaan Maut Kereta Api Vs Kijang Rombongan Keluarga Pesantren Sidogiri
2
Cara Nonton Pertandingan Timnas Indonesia Vs Guinea Gratis di FIFA+
3
Cek Live Streaming Indonesia U-23 Vs Guinea U-23, Rebutkan Tiket Terakhir Olimpiade 2024
4
Hukum Membulatkan Harga dalam Transaksi COD
5
Playoff Olimpiade Paris 2024, Pengamat Nilai Guinea Lebih Unggul dari Indonesia
6
Lembaga Falakiyah PBNU Instruksikan Rukyatul Hilal Awal Dzulqa'dah 1445 H Sore Ini
Terkini
Lihat Semua