Daerah

GP Ansor Jateng Perkuat Konsolidasi Organisasi melalui Sahur Bareng

NU Online  ·  Jumat, 1 Juli 2016 | 09:01 WIB

Pati, NU Online
PW GP Ansor Jawa Tengah dan PC GP Ansor se-Karesidenan Pati mengadakan acara "Rakor dan Sahur Bareng" di Kadilangu, Kecamatan rangkil, Kabupaten Pati, Kamis dini hari (30/6). Acara dengan tema "Menjalin Silaturahmi, Meningkatkan Ukhuwah Berjamaah Menuju Organisasi Mandiri" memberikan sumbangsih nilai yang sangat besar bagi para peserta yang hadir. Pasalnya kendati acara resmi, namun PW GP Ansor Jawa Tengah menjadikan acara ini berlangsung gayeng. Menitikberatkan tentang "Njagong" yang bertujuan untuk memperkuat Ukhuwah sesama orang NU di Jateng.

Acara Sahur bareng yang memang direncanakan selama bulan Suci Romadhon ini oleh PW GP Ansor Jawa Tengah, mengundang semua pengurus cabang dan pengurus anak cabang (PAC) untuk turut serta hadir dan berinteraksi dengan pengurus wilayah.

"Kami sangat terbuka pada para pengurus cabang dan anak cabang dengan tidak memberikan batas-batas dalam mengkomunikasikan aspirasinya untuk memajukan Ansor diwilayahnya,"  ungkap Wakasatkorwil Banser Jawa Tengah Muhtar Ma'mun.

Menurutnya batasan-batasan dalam komunikasi akan menjadikan Ansor di cabang cenderung tidak bisa berkembang. Karena untuk melakukan sesuatu kegiatan dengan jalan dan aturan mereka sendiri, tidak terlebih dahulu mengkomunikasikan acara atau kegiatan kepada pengurus wilayah yang notebenenya pengurus diatasnya. Begitu juga pengurus anak cabang, dalam menjalankan roda organisasinya harus sepengetahuan pengurus cabang dengan cara mengkomunikasikan setiap acara atau kegiatan kepada pengurus cabang. Jadi interaksi antar pengurus ada, dan menjadikan ukhuwah di ansor menjadi kuat.

Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Ihwanudin menyebutkan, pengadaan acara  sahur bareng adalah untuk mendekatkan para pengurus wilayah kepada para pengurus cabang. Dengan bersilaturahmi seperti ini diharapkan para pengurus cabang mengetahui para pengurus wilayah yang jarang bertemu secara langsung. Acara seperti ini merupakan acara keempat selama bulin suci Romadhon, karisidenan Pati merupakan kunjungan terakhir wilayah kerjanya setelah sebelumnya di karisidenan solo dan lainnya.

Dia juga sangat antusias dengan jurnalistik ditubuh Ansor, sebagaimana yang telah dilakukan PW GP Ansor Jawa Tengah dengan mengadakan diklat Jurnalistik di awal tahun 2016. "kami sangat berharap Pengurus Cabang untuk setiap kegiatannya mendokumentasikannya dengan cara mengirimkan beritanya kepada web ansor jateng dan juga NU online, agar setiap kegiatan masuk dan menjadi referensi dikemudian hari, jadi kami bisa memetakan daerah yang aktif dan yang tidak," lanjut Ihwanuddin.

Dengan pemetaan seperti itu sangat dimungkinkan untuk pengurus wilayah dan pengurus cabang mendapatkan solusi jika daerahnya tidak aktif dalam kegiatan apapun.

Sekjen PC GP Ansor Kabupaten Pati Irham Shodiq mengatakan pihaknya sangat bangga atas kunjungan pengurus wilayah. Disamping itu, banyak sekali kendala dan masalah yang perlu disampaikan secara langsung dengan para pengurus wilayah. Salah satunya masalah pengembangan ekonomi khusus untuk para anggota ansor. Menurutnya pengkaderan yang sangat gencar belakangan ini harus diimbangi dengan pelatihan atau diklat yang berbasis ekonomi. Hal ini memungkinkan agar para anggota Ansor dan banser bias mengembangkan potensi ekonomi yang mereka miliki.

"Untuk menguatkan suatu organisasi haruslah kuat dalam segi ekonomi terlebih dahulu, terutama perekonomian para anggotanya agar bisa berjalan maksimal" Ungkapnya.

Kasatkorwil Banser Jawa tengah Hasyim Asyari mengatakan, bulan puasa ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang menjadikan Banser sorotan public. Terutama pasca bencana alam yang melanda daerah di Jawa Tengah, terutama di daerah Purworejo. Banser lewat Barisan Ansor Serbaguna Tanggap Bencana (Bagana) dengan sigap langsung mengevakuasi pasca kejadian dengan dibantu warga sekitar. Bahkan sebelum adanya bantuan dari pihak yang berwenang, dalam hal ini Tim SAR, Polisi dan Tentara.

"Banser disana bergerak sangat cepat, saya sangat mengapresiasi tindakan mereka, bahkan sebelum tim SAR, Polisi dan TNI datang mereka bergerak terlebih dahulu" tandasnya.

Dia juga mengatakan Banser Jawa Tengah diberbagai cabang membuat Posko-posko Mudik untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi berbagai hal yang muncul saat mudik lebaran tahun ini. Jumlah Posko Mudik Banser pun sangat banyak yaitu sekitar 124 Posko yang sudah masuk catatan di pengurus wilayah. Setiap Posko disiagakan 30 pesonel untuk siap membantu para pemudik. 

Yang menarik dari Posko Mudik Banser 2016 adalah layanan yang diberikan, mulai dari informasi lalu lintas, jalur alternative, tempat peristirahatan, tempat sholat, ta'jil puasa dan posko kesehatan. Dan juga menyiapkan ribuan Personel yang bertugas dilapangan untuk membantu para pemudik dalam berlalu lintas, untuk itu dipilihlah personel yang mempunyai keahlian dalam berlalu lintas yakni personel khusus Barisan Ansor Serbaguna Lalu lintas (Balantas).

"Perlu digaris bawahi bahwa pendirian posko-posko mudik banser yang berjumlah 124 posko tersebut adalah murni dari dana masing-masing tempat pendirian posko, pengurus wilayah tidak memberikan sepeser pun dana dalam pendirian posko ini," ungkap Kasatkorwil Banser Jawa Tengah Hasyim Asyari di sela-sela acara. (Hasannudin/Fathoni)