Daerah

GP Ansor Arjosari Ajak Masyarakat Kembali ke Masjid

NU Online  ·  Ahad, 20 Maret 2016 | 22:02 WIB

Pacitan, NU Online
Ratusan jamaah dalam kegiatan Majelis Ratib dan Shalawat Rijalul Ansor Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor  Arjosari, Pacitan, Jawa Timur membaca shalawat di Masjid Al-Mubarok Dusun Kulak, Desa Tremas, Arjosari, Sabtu Malam (19/3).

Jamaah yang terdiri dari Masyarakat, pengurus GP Ansor dan Anggota Banser ini dengan penuh khidmat melakukan pembacaan Ratib al Haddad karya Al-Habib Abdullah bin alwi bin muhammad Al-Haddad. Kegiatan ini digelar pertama kalinya oleh PAC GP Ansor Arjosari seusai terbentuk kepengurusan Rijalul Ansor pada awal bulan maret ini.

Ketua GP Ansor Arjosari, H Hamka Hakim dalam sambutanya menyampaikan beberapa keutamaan bagi pengamal atau pembaca Ratib Al Haddad, di antaranya akan terhindar dari mara bahaya, memanjangkan umur dan mempermudah memperoleh rizqi. Ratib al Haddad, katanya, diamalkan sebagai salah satu cara untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Mari melalui kegiatan ini, kita niat ingsung (berniat), bismillah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan juga sebagai caranya kita nguri-uri (menjaga) ideologi Ahlussunnah wal-Jamaah. Karena tanpa kita yang peduli, terus siapa lagi yang akan peduli,” jelas lulusan univeritas Al Azhar Mesir itu.

Lebih lanjut, Hamka Hakim menyampaikan keperihatinanya atas kondisi masyarakat khususnya masyarakat pedesaan yang mulai meninggalkan masjid dan mushala sebagai pusat kegiatan keagamaan. Menurutnya, telah terjadi pergeseran nilai dan budaya yang diakibatkan oleh kemajuan zaman.

“Zaman dahulu para remaja tidur di masjid atau mushala adalah suatu kenikmatan. bagaimana kita dididik dan dibina tumbuh dalam lingkungan masjid dan mushalla.” kata dosen Staifa Kikil Pacitan itu.

Namun kondisi yang terjadi sekarang sangat memperihatinkan. Seusai waktu magrib, para remaja dan anak-anak mulai menjauh dari kegiatan keagamaan di masjid atu mushala. Mereka banyak yang tidak mau belajar mengaji, justru memilih dan mendatangi tempat-tempat seperti tempat tongkrongan dan tempat permainan lainya.

“Ini kehawatiran kita kalau imbas dari kemajuan zaman ini justru menggerus terhadap moral dan nilai yang baik dalam generasi muda kita,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, GP Ansor Arjosari hadir dengan sayapnya Rijalul Ansor untuk memberikan kontribusi dan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya kembali ke masjid sebagai tempat kegiatan keagamaan. Rijalul Ansor menggelorakan ajakan kembali ke masjid sebagai sarana membentengi generasi muda dari pengaruh zaman.

Sementara itu Pembina GP Ansor Arjosari, Ust Zafri Wicaksana meminta kegiatan Rutinan Rijalul Ansor semacam ini harus tetap berjalan, bagimanapun kondisinya. GP Ansor tidak boleh kalah semangat dengan Fatayat dan Muslimat NU yang telah lama berjalan dengan pengajian dan seaman Al-Qur’anya.

“Bukan maksud Ansor bersaing dengan Fatayat atau muslimat. Namun bagaimana caranya kita bersama-sama berjuang dan menguatkan ideologi Ahussunnah wal-Jamaah di tengah-tengah masyarakat pedesaan,” tandasnya.

Kegiatan Majelis Ratib dan Shalawat Rijalul Ansor ini akan digelar rutin sekali dalam satu bulan. Yakni tiap malam Sabtu Pon atau Ahad Wage. Rutinan akan digelar dari desa ke desa di seluruh kecamatan Arjosari dengan menggandeng takmir masjid dan pengurus karang taruna. (Zaenal Faizin/Abdullah Alawi)